Bayi Terinfeksi Zika Bisa Terlihat Normal di Tahun Pertama
MIAMI, SATUHARAPAN.COM - Beberapa bayi terinfeksi Zika yang tampaknya normal saat lahir masih menunjukkan cacat otak yang signifikan dan kepalanya kemudian akan mengecil, kondisi yang dikenal sebagai mikrosefalus, kata para peneliti pada Selasa (22/11).
Sebanyak 13 bayi Brasil yang ibunya terinfeksi virus Zika yang ditularkan nyamuk saat hamil disebut dalam sebuah laporan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat.
"Di antara bayi tersebut, 11 kemudian mengalami mikrosefalus," menurut sebuah pernyataan CDC.
"Pertumbuhan kepala yang lambat dan mikrosefalus disertai dengan komplikasi neurologis yang signifikan."
Tujuh dari 13 anak mengalami epilepsi, dan "semua mengidap cacat motorik konsisten dengan cerebral palsy campuran," menurut laporan tersebut.
Cerebral palsy adalah gangguan gerakan, otot, atau postur yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal di otak.
Para bayi itu diteliti selama satu tahun pertama mereka hidup, dan masih terlalu muda untuk mengevaluasi defisit intelektual.
Para peneliti mengetahui bahwa infeksi Zika dapat menyebabkan mikrosefalus, dan juga dapat menyebabkan cacat otak bahkan meskipun penampilannya tidak menunjukkan mikrosefalus.
Namun, studi terbaru menunjukkan bukti laboratorium pertama infeksi virus Zika dalam rahim yang mengarah pada mikrosefalus yang berkembang setelah lahir.
"Laporan ini memperlihatkan bahwa mikrosefalus saat lahir bukanlah ciri penting dari sindrom Zika bawaan," katanya.
"Mikrosefalus mungkin tidak terlihat jelas pada saat lahir, tapi dapat berkembang setelah lahir pada bayi dengan ciri utama kelainan otak." (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...