BBC Serukan Iran Hentikan Intimidasi pada Jurnalis
SATUHARAPAN.COM-Lembaga Penyiaran Inggris, BBC,pada hari Jumat (10/12) mendesak Iran untuk mengakhiri kampanye ancaman dan intimidasi yang meningkat terhadap jurnalisnya dan keluarga mereka di dalam dan luar negeri.
Korporasi itu mengatakan staf dari layanan berbahasa Persia telah mengalami satu dekade pelecehan dan serangan, termasuk pembekuan aset dan penangkapan kerabat secara sewenang-wenang.
“Pada tahun lalu, ancaman terhadap staf BBC News Persiadan jurnalis berbahasa Persia di luar Iran telah meningkat,” kata lembaga penyiaran itu dalam sebuah pernyataan.
“Ancaman pembunuhan dan ancaman bahaya ekstra-teritorial telah dilakukan terhadap staf BBC News Persiadi London, yang mengarah pada keterlibatan dan perlindungan polisi.”
Serangan tersebut telah meluas ke jurnalis dari organisasi lain yang dianggap kritis terhadap rezim, pemulangan paksa dari luar negeri dan pemenjaraan, tambahnya.
PBB telah menyuarakan keprihatinan tentang perlakuan terhadap staf BBC Persia,dengan mengatakan pihak berwenang di Teheran siap melakukan tindakan ilegal untuk membungkam wartawan.
Operasi layanan dunia penyiaran didanai sebagian oleh Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Asing Inggris tetapi secara editorial independen dari pemerintah.
Hubungan diplomatik antara kedua negara tegang karena ambisi nuklir Teheran dan penahanannya terhadap warga negara ganda, yang dikatakan terkait dengan utang bersejarah yang belum dibayar dari kesepakatan militer sebelum Shah digulingkan pada tahun 1979.
Pengacara BBC World Service,Caoilfhionn Gallagher, dan Jennifer Robinson, mengatakan staf layanan Persia "menerima ancaman kematian dan kekerasan hanya karena melakukan pekerjaan mereka."
“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan tegas untuk memastikan Iran bertanggung jawab, dan wartawan BBC News Persiadapat melaporkan tanpa rasa takut,” tambah mereka.
Sekretaris jenderal serikat jurnalis terbesar Inggris, NUJ, Michelle Stanistreet, juga mendukung seruan itu, dengan mengatakan tindakan Iran “tercela dan harus dihentikan.”
“Tidak hanya benar-benar tidak dapat diterima bagi mereka untuk menghadapi intimidasi pribadi yang kejam, itu juga merupakan serangan langsung terhadap kebebasan pers,” katanya.
“Jurnalisme bukanlah kejahatan, dan jurnalis harus bebas melakukan pekerjaannya.”
Seruan itu datang pada Hari Hak Asasi Manusia Internasional, dan setelah dua jurnalis, Maria Ressa dari Filipina dan Dmitry Muratov dari Rusia, menerima Hadiah Nobel Perdamaian.
BBC News Persiamemiliki pemirsa global mingguan hampir 22 juta orang, termasuk sekitar 13 juta di Iran sendiri, kata perusahaan itu. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...