Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:47 WIB | Senin, 15 Januari 2024

BBLKM Surabaya Jadi Rujukan Laboratorium Kesehatan Indonesia Bagian Timur

Kunjungan menkes ke BBLKM Surabaya, hari Sabtu, 13 Januari 2024. (Foto: Kemenkes)

SURABAYA, SATUHARAPAN.COM-Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Surabaya menjadi rujukan nasional pengujian antimikroba (AMR) untuk Jawa Timur dan masyarakat Indonesia bagian timur.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengunjungi Balai BBLKM Surabaya pada hari Sabtu (13/1) untuk memastikan semua fasilitas laboratorium berfungsi dengan baik.

Setibanya di lokasi, Menkes Budi dan rombongan langsung meninjau fasilitas di BBLKM Surabaya, di antaranya laboratorium polymerase chain reaction (PCR), laboratorium virologi, laboratorium tuberkulosis (TBC), laboratorium toksikologi, laboratorium kimia amami (food and beverage), dan laboratorium imunologi.

“Lengkap di sini, ya,” tanya Menkes Budi di tengah-tengah peninjauan fasilitas BBLK Surabaya. Saat ini, BBLKM Surabaya terus memperkuat perannya sebagai laboratorium untuk pengawasan AMR, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Sebagai laboratorium rujukan nasional, pengendalian resistensi antimikroba di BBLKM Surabaya mampu mengetahui jenis kuman dalam hitungan menit, sehingga memudahkan dokter untuk segera memberikan terapi kepada pasien dengan akurat.

Selain laboratorium, Menkes Budi juga meninjau fasilitas lain seperti taman, furnitur, dan fasilitas lainnya demi kenyamanan masyarakat yang sedang berkunjung.

Peninjauan ini penting dilakukan karena BBLKM Surabaya memiliki sejumlah wilayah bimbingan teknis dan menjadi rujukan nasional untuk wilayah timur Indonesia. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 52/MENKES/Per/VII/2013 tanggal 22 Juli 2013, wilayah bimbingan teknis tersebut meliputi Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Kelengkapan dan kelayakan fasilitas BBLKM perlu menjadi perhatian agar bisa dijadikan percontohan untuk wilayah lain.

Pada kesempatan itu, Menkes Budi juga meminta pimpinan BBLKM untuk mengukur efisiensi kerja SDM dan hambatan-hambatan operasional yang harus segera diselesaikan. Hal yang juga penting adalah gaji SDM tidak boleh ada yang berkurang.

Balai besar laboratorium tersebut sebelumnya merupakan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) yang kemudianmerger dengan BBTKLPP Surabaya. Kedua satuan kerja berbasis laboratorium kesehatan ini sepakat mengawal kebijakan Kementerian Kesehatan untuk bergabung menjadi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Surabaya.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home