BBM Turun, Tarif Angkutan Umum di DIY Tetap Sama
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kado Tahun Baru 2015 berupa penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, ternyata tidak berimbas pada penurunan tarif angkutan umum di Yogyakarta. Menurut Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tarif angkutan umum tidak mengalami penurunan meskipun harga BBM turun dikarenakan besaran penurunan harga BBM, khususnya solar, tidak signifikan.
“Turunnya harga BBM tidak signifikan, kecil sekali. Solar saja penurunannya hanya Rp. 250,- (dari Rp. 7.500 menjadi Rp. 7.250 per liter). Saya pikir tarif angkutan umum akan sama saja. Organda baru bisa merumuskan tarif baru jika penurunan harga BBM mencapai 10-20 persen, atau setidaknya merumuskan tarif batas bawah dan batas atas” demikian disampaikan oleh Ketua Organda DIY, Agus Adrianto pada Rabu (31/12).
Selama ini, tarif batas bawah untuk bus AntarKota Dalam Provinsi (AKDP) sebesar Rp. 170 per kilometer, sedangkan tarif batas atas Rp. 220 per kilometer. Namun, jika penurunan harga BBM, khususnya solar lebih signifikan, maka kemungkinan Organda bisa menerapkan tarif sebesar Rp. 180 per kilometer, khusus untuk bus AKDP.
Di sisi lain, ketika disinggung tentang tarif pada taksi, yang notabene menggunakan premium, Agus menjelaskan akan melakukan koordinasi terlebih dahulu. Pasalnya, penurunan harga premium lebih signifikan, yaitu Rp. 900 per liter (dari Rp. 8.500 menjadi Rp. 7.600 per liter), dibandingkan dengan solar yang hanya Rp. 250 per liter.
“Mengubah tarif taksi juga tidak mudah. Di sana ada argonya. Perlu berkoordinasi terlebih dahulu. Bahkan perlu Surat Keputusan Gubernur (SK Gubernur). Untuk saat ini, kami belum bisa memberikan komitmen apa-apa,” ujar Agus.
Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil telah mengumumkan tentang penurunan harga BBM bersudsidi. Untuk premium, dari Rp. 8.500 menjadi Rp. 7.600 per liter. Sedangkan untuk solar dari Rp. Rp. 7.500 menjadi Rp. 7.250 per liter. Pengumuman tersebut efektif berlaku per 1 Januari 2015.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...