Bea Cukai Jerman Sita Paket Paspor Palsu Suriah
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Petugas bea cukai Jerman telah menyita paket yang berisi paspor Suriah yang diduga polisi dijual secara ilegal ke para pencari suaka.
Seorang pejabat kementerian keuangan mengatakan paspor asli dan palsu ada di dalam paket yang disita tersebut.
Jerman membiarkan warga Suriah mendaftar untuk mencari suaka terlepas dari negara mana mereka masuk ke Uni Eropa. Sebagai pengungsi dari perang saudara Suriah, sebagian besar memiliki hak untuk mencari suaka.
Pejabat kementerian menolak mengatakan berapa banyak paspor Suriah yang ditemukan di imigrasi. “Paspor-paspor tersebut dapat membantu penipu untuk mendapatkan suaka,” kata Uni Eropa sebagaimana dikutip BBC, hari Minggu (6/9).
Polisi Jerman kini sedang menyelidiki kasus tersebut.
Badan perbatasan Uni Eropa Frontex mengatakan perdagangan paspor palsu Suriah telah meningkat, terutama di Turki.
Seorang pejabat Frontex, Fabrice Leggeri, mengatakan kepada stasiun radio Prancis Europe 1 bahwa "orang-orang yang menggunakan paspor palsu ini kebanyakan berbahasa Arab.”
"Mereka mungkin berasal dari Afrika Utara, Timur Tengah, tetapi mereka memiliki profil migran ekonomi," katanya.
Jerman sejauh ini memiliki pencari suaka di Uni Eropa dengan jumlah tertinggi, banyak dari mereka berasal dari Suriah dan Afghanistan, namun banyak juga dari negara-negara Balkan Barat.
Sedangkan Turki adalah negara transit utama bagi pengungsi dan migran lainnya menuju Uni Eropa, dan menyediakan tempat bagi lebih dari dua juta pengungsi Suriah di kamp-kamp.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...