Beberapa Atlet Unggulan Ikuti Olimpiade Catur ke 41
TROMSO, SATUHARAPAN.COM – Olimpiade Catur ke-41 akan memulai pertandingan pertamanya pada Sabtu (2/8) mendatang di Skarphallen, Tromso, Norwegia. Pertandingan Catur ini akan berlangsung hingga Kamis (14/8) mendatang dalam 11 babak.
Olimpiade Catur merupakan turnamen yang diikuti oleh negara-negara yang menjadi anggota Federasi Catur Dunia (FIDE) yang digelar sejak tahun 1927. Para pecatur yang berpartisipasi dalam olimpiade ini bertanding dengan membela negara, dan negara yang mengumpulkan medali emas terbanyak tampil sebagai juara.
Sementara Kejuaraan Catur Dunia merupakan turnamen yang diikuti pecatur yang bertindak atas nama individu, dan namanya tercatat secara resmi sebagai pecatur di dalam agenda FIDE.
Beberapa pecatur dunia yang mengikuti Olimpiade Catur ke-41 membela negaranya di Tromso Norwegia antara lain:
Magnus Carlsen
Magnus Carlsen (22) adalah pecatur Norwegia dan saat ini menduduki peringkat satu FIDE dengan rating 2882. Pada 2013, dia meraih peringkat tersebut karena mengalahkan Viswanathan Anand asal India yang berada di peringkat bawahnya. Carlsen sejak kecil berlatih catur dengan salah satu pecatur senior Rusia, Garry Kasparov.
Saat ini dia mempersiapkan guna olimpiade catur yang dia buktikan dengan menjuarai turnamen sebelumnya yang diselenggarakan di Baku, Azerbaijan beberapa bulan lalu.
Carlsen sejak berusia 13 tahun telah meraih gelar Grand Master, dalam sebuah wawancara di laman resminya, pecatur dengan wajah mirip Justin Bieber ini menyebut lawan favoritnya adalah Viswanathan Anand, pecaturu India yang dia kalahkan pada Kejuaraan Catur Dunia 2013, kemenangan atas Anand dan menobatkan Carlsen sebagai juara dunia.
Carlsen senantiasa menuai pujian, dan seusai kejuaraan dunia tersebut dia melampaui rating senior dan pelatihnya, Garry Kasparov yang hanya 2851.
Levon Aronian
Pecatur putra lain yang berpartisipasi dalam olimpiade ini adalah pecatur asal Armenia, Levon Aronian. Pecatur dengan rating FIDE 2805 ini, saat ini menduduki peringkat kedua rating FIDE dan prestasi tertingginya yakni menjuarai kejuaraan dunia FIDE pada 2005.
Pada turnamen internasional pertama yang dia ikuti Levon mendapat skor 7 dari 9 atau hanya terpaut dua poin dari para pecatur yang meraih gelar juara saat itu, Einar Gausel dan Vladimir Chuchelov pada 2000.
Dua tahun berikutnya, Levonian memenangkan kejuaraan resmi catur Armenia, dan pada tahun yang sama menjadi juara dunia junior dengan mencatatkan nilai 10 dari 13, pada 2004 dia nyaris mendapat kenaikan rating akan tetapi langkahnya terganjal oleh pecatur Republik Ceska, Pavel Smirnov.
Pada Olimpiade Catur yang berlangsung edisi sebelumnya di Istanbul pada 2012, Armenia menjadi negara yang meraih juara umum dengan raihan 19 medali emas, sementara Rusia meraih 19 medali perunggu dan Ukraina menggondol 18 medali perunggu berada di peringkat ketiga.
Pada kategori individual pecatur putra asal Azerbaijan, Shakriyar Mamedvarov tampil sebagai pecatur terbaik, sementara pecatur putri yang meraih gelar tersebut adalah pecatur Rusia, Nadezhda Kosintseva.
Kala itu pecatur Indonesia diperkuat oleh Muhammad Luthfi Ali, Farid Firmansyah, Taufik Halay, Susanto Megaranto, Tirta Chandra Purnama.
Judit Polgar
Judit Polgar lahir pada 1976 di Budapest, pecatur putri berkebangsaan Hungaria ini kini menempati ranking pertama kategori pecatur putri FIDE seperti ranking yang dikeluarkan induk organisasi catur dunia tersebut pada Agustus 2014. Judit merupakan saudara kandung dari dua pecatur senior putri Hungaria lainnya, Susan dan Sofia Polgar, saat ini Judit memiliki rating FIDE sebanyak 2676.
Laszlo Polgar, ayah Judit pernah mengatakan bahwa kecerdasan adalah hasil dari berlatih bukannya bawaan.
László juga mengajarkan ketiga putrinya bahasa internasional Esperanto. Mereka menerima perlawanan dari kementerian Pendidikan Hungaria karena mengajarkan home-schooling bagi anaknya, yang kurang cocok diterapkan di negara sosialis sepereti Hungaria.
Keluarga Polgar juga menerima kritik pada saat itu dari beberapa pengamat olah raga negara Barat karena masa kecil yang tidak normal hanya hidup oleh catur.
Pada Olimpiade Catur 2010 yang diselenggarakan di Khanty-Mantysk, Rusia menggondol posisi juara umum dengan raihan 19 medali, sementara peringkat kedua diraih Rusia yang memperoleh 18 medali, dan para pecatur Israel menggapai peringkat ketiga dengan raihan 17 medali. Indonesia meraih posisi ke-67.
Sedangkan regu catur putra Indonesia menutup pertarungan terakhir Olimpiade Catur 2010 di Khanty Mansiysk, dengan menahan imbang Monggolia 2-2 dan menempatkan diri pada peringkat ke-67 dari 115 regu yang berlaga.
Pertarungan Indonesia melawan Mongolia menempatkan MF Anjas Novita (2.356) menghadapi MF Namkhai Battulaga (2.421) di meja tarung ke-34. Anjas ditundukkan lawannya karena permainannya tidak bisa berkembang, seperti dilaporkan kapten tim Indonesia Kristianus Liem kepada Bisnis dari Khanty Mansiysk, hari ini.
Namun MI Irwanto Sadikin (2.419) mampu menahan remis GM Bazar Khatanbaatar (2.392), diikuti kemudian kemenangan papan pertama Indonesia GM Susanto Megaranto (2.516) yang mengalahkan GM Bayarsaikhan Gundavaa (2.460).
Partai pertarungan yang dimainkan MI Taufik Halay (2.358) melawan Ganzorig Erdene (2.330) semula diprediksi dimenangkan Taufik. Namun setelah berjalan hingga empat jam, perlawanan yang dilakukan Ganzorig membuat partai berakhir remis. (Wikipedia.org/chess24.com/fide.com).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...