BEI: Perubahan Fraksi Masih Tunggu Putusan OJK
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan bahwa usulan perubahan fraksi harga saham (tick price) menjadi lima kelompok masih menunggu keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"OJK tentu sedang koordinasi, tentunya untuk satu kesepakatan bersama, serta kepentingan investor," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya di Jakarta, hari Senin (28/3).
Saat ini, ia mengemukakan bahwa BEI menerapkan aturan tiga kelompok fraksi harga saham, pertama, harga saham di antara Rp 50-Rp 500 memiliki fraksi harga Rp 1. Kelompok kedua, harga saham antara Rp 500-Rp 5.000 memiliki fraksi harga Rp 5. Dan, kelompok ketiga, harga saham di atas Rp 5.000 memiliki fraksi harga Rp 25.
Rencananya, Alpino Kianjaya memaparkan bahwa fraksi harga saham menjadi lima kelompok, kelompok pertama harga saham Rp 50-Rp 200 memiliki fraksi harga Rp 1. Kelompok kedua, harga saham Rp 200-Rp 500 memiliki fraksi harga Rp 2.
Lalu, kelompok ketiga, harga saham Rp 500-Rp 2.000 memiliki fraksi harga Rp 5. Kelompok keempat, harga saham Rp 2.000-Rp 5.000 memiliki fraksi harga Rp 10. Dan kelompok kelima, harga saham Rp 5.000 memiliki fraksi harga Rp 25.
"Jadi dari hasil kajian kami, batas bawah dan atas fraksi harga saham tidak ada perubahan. Dari hasil kajian itu kita ambil titik tengah, kita ubah fraksi Rp 2 dan Rp 10 untuk mengakomodir harapan pelaku pasar," katanya.
Alpino Kianjaya mengharapkan bahwa perubahan fraksi harga saham itu dapat meningkatkan aktivitas serta nilai transaksi di pasar modal domestik. Selain itu juga mengakomodasi investor yang berorientasi "short term trader".
"Bursa musti akomodasi dua pihak, yakni investor ritel yang cenderung short term dan intitusi yang long term. Saya yakin perubahan fraksi ini akan menarik bagi investor sehingga mendorong aktif bertransaksi dan berani ambil posisi," katanya.(Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...