Bekerja dengan Integritas
Integritas yang sesungguhnya adalah melakukan yang benar walau tak seorang pun mengetahuinya.
SATUHARAPAN.COM – Abraham Lincoln, Presiden AS ke 16 yang hidup di abad ke 19, sering dijuluki ”Honest Abe”— ”Abe yang jujur”. Kejujuran Abe dikenal bukan saja setelah ia menjadi Presiden atau ketika ia sudah menapaki perjalanan menjadi pejabat pemerintah, melainkan jauh sebelum itu.
Saat masih menjadi pedagang toko kelontong, ia sudah dikenal sebagai Abe yang jujur. Setiap hari setelah menutup tokonya di malam hari, ia akan menghitung kembali seluruh uang dan persediaannya. Suatu kali ia menemukan kelebihan uang dalam lacinya, dan setelah mencari dengan teliti, ia menyadari bahwa ada pelanggannya yang menerima kembalian kuran dari semestinya. Sekalipun telah tengah malam, Abe pergi ke rumah pelanggan itu untuk mengembalikan kekurangan uangnya. Sang Pelanggan terkejut karena ia tidak menyadari kesalahan yang terjadi.
Di kali lain, juga setelah menutup toko dan melakukan pemeriksaan akhir pada persediaannya, Abe menemukan bahwa seorang perempuan pelanggannya telah menerima bungkusan teh yang timbangannya kurang dari yang ia bayar. Sekali lagi, Abe pergi menyerahkan kekurangan teh ke rumah perempuan itu, yang keheranan karena ia sendiri tak menyadari kesalahan penimbangan telah terjadi.
Berbuat jujur, sekalipun tak seorang pun melihat, menjadi ciri Abe Lincoln sejak muda. Kalaupun tak dikoreksinya, mungkin kesalahan Abe tak akan pernah diketahui orang lain, termasuk korbannya. Tetapi ia tetap melakukannya. Mengapa? Karena ia berbuat bukan untuk mendapatkan penghormatan orang, bukan untuk dicatat sebagai orang baik, melainkan karena prinsip hidup untuk mengikuti hati nurani yang selalu dipegangnya.
Semua orang tahu, berkat integritas yang tak bercacat, dan sikapnya untuk memenuhi aktualisasi prinsip hidupnya itu, telah membawa Abe Lincoln menjadi seorang negarawan yang bukan hanya menjadi contoh bagi bangsanya, tetapi bagi seluruh bangsa di dunia sepanjang sejarah.
Menjaga integritas bukanlah hal gampang. Bagi Abe dan bagi semua orang. Perjalanan hidup Abe tidak dapat dikatakan mudah, demikian pula semua orang yang beritikad untuk memelihara hati nurani bersih. Atasan hampir pasti akan tidak suka kepada bawahan yang melakukan praktik penjualan yang tidak etis. Bawahan juga kadang dengan mudah bersedia mematuhi perintah atasan untuk menyuap pejabat atau pelanggan karena berprinsip: patuhilah atasan demi selamat sesaat.
Tidak mudah menjadi seperti Abe yang jujur. Namun, tanyakanlah kepada semua orang yang berintegritas, maka pasti jawabannya adalah ganjaran yang diterima juga tiada tandingnya: kedamaian sejati.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...