Belajar Keamanan Psikologis
SATUHARAPAN.COM - Pernahkah kita dalam bekerja di suatu perkumpulan, organisasi atau kantor perusahaan merasa takut dan enggan menyampaikan ide, pendapat secara terbuka.
Ketakutan dan keengganan tersebut terjadi karena memikirkan konsekwensi dari mengutarakan ide, pendapat dan gagasan secara terbuka akan berakibat kita dikucilkan, dihukum atau dipermalukan oleh atasan ataupun rekan satu tim sendiri. Jika itu terjadi, maka kita membutuhkan keamanan psikologis.
Keamanan psikologis adalah keyakinan bahwa kita memiliki rasa aman saat menguatarakan ide, pendapat, gagasan, kekwatiran, kesalahan dan sebagainya.
Dalam 5 (lima) pilar organisasi yang vital dan menarik menurut Jan Hendriks (J.Hendriks, 2002), maka iklim organisasi yang terbuka dan relasi yang penuh kasih dan hangat adalah salah satu pilar yang penting. Selain iklim, identitas, tujuan dan tugas, kepemimpinan serta struktur organisasi menjadi pilar yang penting untuk membangun organisasi yang vital dan menarik.
Keamanan Psikologis terkait erat dengan membangun iklim antar pribadi yang aman dan tidak beresiko ketika pribadi-pribadi di organisasi tersebut dapat menyampaikan ide, gagasan, kekwatiran bahkan kesalahan tanpa takut konswekensi negatif yang kelak akan diterimanya dari lingkungan kerjanya.
Manfaat Keamanan Psikologis
Ketika suatu organisasi mampu membangun keamanan psikologis kepada seluruh stafnya maka akan banyak manfaat yang akan diperoleh yaitu lebih sedikit kesalahan dan insiden. Lazimnya kesalahan dan insiden terjadi karena pengabaian terhadap ide, pendapat yang diutarakan secara terbuka.
Orang seperti terkatup mulutnya memberikan masukan dan input. Akibatnya banyak karyawan menjadi abai dan cuek ketika terjadi suatu kesalahan, karena menganggap bahwa tindakannya memberi masukan untuk mencegah kesalahan yang terjadi tidak dianggap berguna dan malah sebaliknya justru membahayakan keselamatannya di kantor atau organisasi.
Manfaat dari keamanan psikologis lainnya adalah bahwa staf, karyawan akan berani mengutarakan banyak ide dan gagasan. Dan hal ini bisa menjadi sumber yang tak terbatas dari suatu stock kreativitas dan solusi, penemuan inovasi baru dalam suatu organisasi. Ide dan gagasan sekecil apapun perlu diakomodir dan dijadikan bahan pembelajaran dan pengembangan inovasi baru dalam organisasi.
Harus diakui bahwa kendala terbesar menciptakan iklim yang aman secara psikologis bagi karyawan dan staf selalu ditantang dan dihadang oleh kultur atau budaya patriarkarh, gap antara senioritas dan junior serta keragaman generasi atau diversity staf dari berbagai usia. Beberapa perusahaan dan organisasi saat ini sedang mengalami perubahan budaya, sehingga staff senior dengan pengalaman segudang, mulai digeser oleh pekerja-pekerja baru dari generasi yang lebih muda.
Transisi dan asimilasi yang tidak lancar antar generasi berpotensi menjadi halangan besar menumbukan keamanan psikologis. Selain itu pola kepemimpinan yang otoriter dan tidak melayani, akan berpotensi menjadi halangan mewujudkan keamanan psikologis.
Mencoba Langkah Strategis
Peran pemimpin dalam unit, departemen ataupun pemimpin yang lainnya perlu mengembangkan keamanan psikologis dan memberikan contoh. Tidak sekedar membicarakan namun juga bertindak dalam tim untuk saling mengenal dan terbuka terhadap semua umpan balik dari setiap anggota tim dan staf. Hal ini bisa ditunjukan saat melakukan rapat, pemimpin benar-benar mindfulness yaitu hadir utuh sadar penuh, sambil melakukan kontak mata, mencatat semua pertanyaan, masukan, gagasan dan meresponnya dengan baik.
Pemimpin juga perlu terus fokus pada solusi masalah, katimbang mencari kambing hitam terhadap staf (seandainyapun mereka telah melakukan kesalahan). Memfokuskan pada solusi masalah akan membuat staf merasa aman. Tindakan saling menyalahkan justru akan mematikan ide-ide kreatif untuk memecahkan masalah. Sebaliknya ketika pencarian solusi dikedepankan, maka akan muncul ide kreatif yang tumbuh.
Pada akhirnya staf dan karyawan akan semakin sadar diri mengenai area kekuatan dan kekurangan mereka sambil berkembang untuk mengembangkan diri, dan terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi organisasi. Dengan demikian keamanan psikologis menjadi bagian yang penting untuk dipelajari dan diterapkan di organisasi manapun, demi kemajuan dan keberhasilan organisasi dan kesejahteraan semua untuk best performance dan pelayanan yang maksimal kepada customer dan mitra dan staff wellbeing yaitu kesejahteraan staf yang sejahtera fisik, mental dan sosial untuk semakin produktif.
Bryan Amadeus Chandra, Sosok yang Cerdas dan Senang Menolong...
Jakarta, Satuharapan.com, Bryan Amadeus Chandra atau yang akrab dipanggil Bryan merupakan salah...