Belajar Menghitung Mudah Kok, Ini Caranya
“Without mathematics, there’s nothing you can do. Everything around you is mathematics. Everything around you is numbers.” - Shakuntala Devi
SATUHARAPAN.COM - Apakah sering dengar, “matematika adalah musuh”, baik secara pribadi atau lingkungan mengungkapkan demikian? Beberapa anak merasa matematika sangat sulit, bahkan perlu les tambahan untuk mempelajari matematika, sehingga dapat membantu mereka dalam proses belajar mengajar. Nah, mungkin beberapa tips bisa diaplikasikan untuk diri sendiri atau pun anak kita.
Pertama jelas, buatlah suasana belajar yang menyenangkan. Bukan hanya tentang belajar matematika, tetapi pelajaran lain pun perlu suasana yang menyenangkan dengan perasaan bersemangat tentunya. Kalau suasananya mendukung, paling tidak muncul niat agar mau melakukan hal tersebut. Dalam hal ini, niat untuk belajar matematika.
Mulailah dengan pemikiran matematika mudah karena semua dimulai dari pemikiran, bukan? Mengubah mindset akan membuat kita lebih positif dan lebih termotivasi untuk belajar. Ingatlah, bahwa matematika adalah hal kita butuhkan setiap harinya, misalnya angka, waktu, uang. Jadi, keseharian kita selalu berkaitan dengan angka dan matematika sederhana. Usahakan di dalam diri kita untuk merasa senang dengan matematika dulu.
Lalu, peganglah prinsip, “Bisa karena biasa”. Jadi rajinlah mengerjakan latihan soal, sehingga kita lebih terbiasa menghadapi berbagai macam cara. Terkadang di pelajaran matematika, tidak hanya perlu paham materi tetapi perlu latihan agar dapat memecahkan berbagai macam soal yang diberikan.
Hal ini berkaitan dengan pahami konsepnya bukan menghafal rumusnya. Dengan kita menghafal hanya akan bertahan dalam jangka waktu pendek, berbeda ketika kita paham, akan masuk ke memori jangka panjang. Jika diperlukan membuat rangkuman rumus, silakan.
Berpikirlah kesalahan merupakan hal wajar. Yang namanya belajar, pasti perlu waktu untuk mampu mahir mengerjakannya. Begitu pula dengan pelajaran matematika, kita perlu belajar dari kesalahan. Justru dengan adanya kesalahan, kita bisa belajar lebih tau bagaimana tidak mengulangi kesalahan yang sama, bukan? Jadi, salah itu wajar. Tidak ada manusia yang sempurna.
Pernah dengan pepatah, “Malu bertanya sesat dijalan?”. Nah ini pun sama, dalam belajar matematika, jika kita tidak tau dan kita tidak mau bertanya, akan membuat kita semakin tersesat. Saat menghadapi soal yang rumit, kita perlu bertanya kepada lingkungan sekitar, baik diskusi dengan teman maupun guru, sehingga kita dapat menemukan solusinya. Jadi, jangan malu bertanya ya.
Terakhir, ketekunan penting. Seorang pastor dari Amerika, Hendy Ward Beecher, mengatakan, “Perbedaan antara ketekunan dengan keras kepala adalah, ketekunan berasal dari kemauan yang kuat, sedangkan keras kepala berasal dari ketidakmauan yang kuat." Jadi, saat kita tekun, percayalah semua akan ada hasilnya. Berbeda saat kita merasa keras kepala dan tidak mau mencoba, sudah pasti tidak ada hasilnya. Selamat mencoba.
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...