Belajar Sejarah di Museum Satria Mandala
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Berkunjung ke sebuah museum tentu banyak manfaatnya. Disamping berekreasi, di museum juga dapat belajar sejarah karena mendapatkan informasi apa yang terjadi di masa lampau. Salah satunya di Museum Satria Mandala di bawah Pusat Sejarah TNI yang terletak di Jalan Gatot Subroto No.14, Jakarta Selatan.
Bangunan museum ini dahulu merupakan kediaman Presiden Soekarno bersama istrinya Ratna Sari Dewi yang dikenal sebagai Wisma Yaso. Ide berdirinya museum tersebut berasal dari Prof. Dr. Nugroho Notosusanto yang kemudian diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 5 Oktober 1972.
Ada beberapa ruang yang bisa dikunjungi di Museum ini, yaitu Ruang utama bagian depan adalah Ruang Panji-Panji, Ruang Panglima Besar Sudirman, Ruang Letjen Oerip Soemohardjo, Ruang Jenderal Besar A.H. Nasution, Ruang Jenderal Besar Soeharto, Ruang Diorama 1 sampai dengan Diorama 3, Ruang Senjata, Taman Dirgantara yang berisi pesawat-pesawat terbang, kendaraan tempur lapis baja, dan lain-lain yang semuanya merupakan koleksi yang berisi berbagai macam benda peninggalan bersejarah Tentara Nasional Indonesia. Semua diabadikan dalam berbagai bentuk seperti teks, benda, sandang, kendaraan, dan lain-lain yang memiliki nilai sejarah.
Museum dibuka setiap hari mulai dari pukul 09.00 sampai 14.30 WIB, kecuali pada hari senin dan hari raya keagamaan. Tiket masuk dikenakan biaya bagi orang dewasa sebesar 2.500 Rupiah, untuk mahasiswa/pelajar/anak-anak sebesar 1.500 Rupiah, dan biaya parkir untuk bus 5.000 Rupiah. Di Museum Satria Mandala memiliki fasilitas tempat parkir yang luas, kantin dan toko souvenir, toilet, musholla, serta ruang serba guna.
Editor : Yan Chrisna
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...