Belanda: Penyelesaian Kapal Greenpeace Lewat Diplomasi
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Belanda, Frans Timmermans, mengharapkaan kasus aktivis Greenpeace dan kapal Arctic Sunrise diselesaikan secara diplomasi.
Timmermnas mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti, Sabtu (9/11). "Ya, kita bahas itu (dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov) secara panjang lebar... baik aspek hukum dan kasus pengadilan, tetapi juga sama-sama ingin menemukan solusi diplomatik," kata Timmermans.
“Kami telah mempelajari aspek hukum dari kasus tersebut tapi kami belum mendapatkan langkah-langkah konkrit ke depan dengan solusi diplomatik,” kata dia menambahkan.
"Tapi kami sudah menyatakan ... niat untuk saling kontak pada hari-hari dan minggu-minggu dekat ini untuk memastikan bahwa kita dapat menemukan solusi diplomatik," kata dia.
Kapal pemecah es, Arctic Sunrise yang terdaftar di Belanda, ditangkap oleh penjaga perbatasan Rusia pada bulan September. Seluruh awak kapal, semua 30 orang, ditahan oleh pihak berwenang Rusia, setelah aktivis berusaha untuk memasuki rig milik Rusiaperusahaan gas negara, Gazprom, sebagai protes terhadap pengeboran minyak di di Arktik.
Pemerintah Belanda telah mengambil kasus Arctic Sunrise ke pengadilan internasional dengan menuntut Rusiamembebaskan kapal dan kru multinasional. Namun Rusia menolak menghadiri sidang dan proses arbitrase.
Rusia, hari Jumat mengecam Belanda yang dinilai gagal mencegah kapal Arctic Sunrise memasuki perairan Arktik. Komentar yang dikeluarkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Lukashevich, itu membayangi kunjungan Raja Belanda, Willem-Alexander II ke Moskow untuk menandai puncak dari tahun-tahun kerja sama antara kedua negara.
Serangan pada Diplomat
Timmermans, yang mendampingi raja Belanda selama kunjungannya ke Rusia, membahas secara singkat hubungan Belanda - Rusia, yang baru-baru ini memburuk oleh sejumlah isu. Beberapa isu penting termasuk penangkapan seorang diplomat Rusia di Den Haag dan penyitaan oleh Rusia Kapal Arctic .
Dia mengatakan bahwa penangkapan kapal itu merupakan insiden diplomatik yang menyedihkan. "Saya percaya bahwa kita sekarang pada titik di mana kita dapat mengharapkan mengakhiri insiden-insiden tersebut," kata seorang diplomat Belanda.
Diplomat Rusia, Dmitry Borodin, pada awal Oktober ditahan secara ilegal dan diduga diserang oleh polisi di Den Haag atas tuduhan bahwa dia telah menganiaya anak-anaknya. Belanda meminta maaf kepada Rusia setelah penahanan yang singkat itu.
Seminggu setelah penahanan itu , dua pria menyamar sebagai petugaslistrik menyerang diplomat tinggi Belanda, Onno Elderenbosch, di apartemennya di Moskow.
Timmermans kepada RIA Novosti mengatakan bahwa dia tidak percaya ada "alasan untuk kompensasi" untuk Borodin atas insiden tersebut. Namun dia menyatakan harapan bahwa kedua negara mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Dia juga memuji investigasi yang sedang dilakukan pihak Rusia atas kasus penyerangan terhadap Elderenbosch. (ria.ru)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...