Belimbing, Pilihan bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi
SATUHARAPAN.COM – Belimbing termasuk salah satu buah meja yang paling banyak dicari belakangan ini mengingat khasiatnya. Belimbing jadi buah pilihan utama bagi seseorang yang berkecenderungan mengidap tekanan darah tinggi dalam upaya menjaga kesehatannya. Ternyata, khasiatnya tidak terbatas hanya pada buahnya, namun juga daun, akar, batang, bunga dan bijinya.
Belimbing punya nama ilmiah yang berlaku secara internasional Averrhoa carambola L. Huruf L di belakang nama belimbing merujuk pada nama Linnaeus, ahli botani yang mengidentifikasi tumbuhan ini pertama kali.
Nama Averrhoa, menurut Jacqueline M Piper dalam bukunya, Fruits of South-East Asia – Facts and Folklore, diambil dari nama Averroes, filsuf dan ahli fisika Arab yang lahir di Spanyol pada abad ke-12.
Belimbing, seperti dibaca di Wikipedia, berasal dari Indonesia, India, dan Sri Lanka, dan saat ini tersebar ke penjuru Asia Tenggara, Republik Dominika, Brasil, Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia. Usaha penanaman secara komersial dilakukan di Amerika Serikat, di Florida Selatan dan di Hawaii. Di Indonesia, Demak di Jawa tengah, dikenal sebagai salah satu penghasil belimbing. Kota Depok, Jawa Barat, menjadikan buah ini sebagai ikon sejak tahun 2007.
Belimbing punya nama lokal yang sangat beragam. Warga Indonesia dan Malaysia menyebutnya belimbing, belimbing manis, belimbing batu, balimbing, kambola, hingga caramba. Di Sri Lanka dan India, belimbing dikenal dengan nama kamaranga, kamruk, atau kamrakh.
Dalam bahasa Inggris, belimbing disebut star fruit, merujuk pada segi lima buahnya jika diiris melintang. Di Australia, tumbuhan ini juga disebut five corner. Di Tiongkok, disebut yang-táo, dan di Thailand dikenal dengan nama ma fueang.
Di tempat penyebarannya, di Amerika Selatan, seperti dapat dibaca di hort.purdue.edu, yang sudah sekian lama melakukan penelitian terhadap belimbing, tumbuhan ini punya aneka nama, yakni pepino de la India (El Salvador), tiriguro (Kosta Rika), camerunga, caramboleiro, atau limas de Cayena (Brasil), carambolera, caramboler, árbol de pepino (Meksiko), coolie tamarind (Trinidad), tamarindo chino atau tamarindo dulce (Venezuela), bilimbines (Guam), five fingers (Guyana), vinagrillo (Republik Dominika).
Di Suriname, tumbuhan ini dikenal dengan nama blimbing legi atau fransman-birambi. Nama yang lain zibline (Haiti), dan cornichon (Antilles Prancis).
Sejak lama orang memanfaatkan belimbing, baik untuk dikonsumsi langsung maupun sebagai campuran aneka menu masakan termasuk salad. Belimbing juga dimanfaatkan sebagai selai, jus, sirup, dodol, atau diolah menjadi aneka penganan. Tiongkok dan Taiwan, memasarkannya sebagai buah kaleng, sebagai produk ekspor.
Selain dikonsumsi langsung sebagai buah meja yang menyegarkan, orang juga mengonsumsi buah belimbing karena aneka khasiat yang dikandungnya. Belimbing yang kaya vitamin C dan besi, walaupun miskin kalsium, diyakini berkhasiat melancarkan air susu ibu. Paling populer, belimbing diyakini sebagai penangkal tekanan darah tinggi.
Di India, buahnya yang matang juga dimanfaatkan untuk obat penangkal pendarahan. Buahnya yang dikeringkan atau jus belimbing dimanfaatkan sebagai obat demam.
Di Brasil, belimbing direkomendasikan sebagai obat memperlancar air kencing dan obat eksim. Daunnya untuk mengobati sakit gigi.
Daun dan tunas yang ditumbuk, seperti dikutip dari buku Jacqueline M Piper, dimanfaatkan untuk obat penyakit cacar air dan obat cacing. Warga Vietnam dan Tiongkok, memanfaatkannya sebagai salep mata.
Ilmuwan botani Isaac Burkill, seperti dikutp dari hort.purdue.edu, menyebutkan bagian dalam kulit kayu dicampur dengan kayu cendana dan Alyxia sp dapat dimanfaatkan sebagai obat biang keringat.
Akar belimbing, dicampur dengan gula, disebutkan berkhasiat sebagai obat penangkal racun. Akar belimbing, juga batang dan daunnya, mengandung asam hidrosianida.
Biji belimbing, menurut penelitian, juga berkhasiat sebagai pereda nyeri karena sakit perut dan asma.
Di beberapa wilayah di Asia Tenggara, orang memanfaatkan bunga belimbing sebagai obat penangkal gangguan kulit yang disebabkan tumbuhan tertentu.
Buah belimbing mengandung asam oksalat yang tinggi, sebab itu, menurut Wikipedia, orang yang bermasalah pada ginjalnya harus menghindari mengkonsumsi buah ini. Penderita diabetes juga disarankan menghindari buah ini karena kandungan gulanya yang tinggi.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...