Belum Ada Rencana Pemerintah Gunakan Vaksin Sputnik V
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah belum punya rencana untuk menggunakan vaksin Sputnik V buatan Rusia dalam program vaksinasi COVID-19.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, menjelaskan pemerintah belum merencanakan penggunaan vaksin Sputnik V dalam program vaksinasi pemerintah dan vaksinasi gotong royong.
Hal itu disebabkan, pemerintah hanya menyetujui penggunaan terhadap enam jenis vaksin yaitu Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Sinopharm, dan Novavax.
“Vaksin jenis Sputnik V belum menjadi vaksin yang direncanakan untuk kita gunakan baik dalam program pemerintah ataupun gotong royong,” katanya. “Kita akan tunggu lebih lanjut mengenai perkembangan penggunaan vaksin Sputnik V.”
Dia menerangkan, enam jenis vaksin yang diberikan ke masyarakat telah mendapatkan izin penggunaan darurat emergency use listing (EUL) dari WHO. Sehingga dapat diyakini standar keamanan dan kualitasnya.
Adapun sampai saat ini, pemerintah telah merilis sebanyak 130 juta dosis vaksin dari yang diterima secara keseluruhan sebanyak 168 juta dosis.
Disebutkan 38 juta dosis lainnya masih membutuhkan waktu sekitar 3-4 pekan untuk bisa menjadi vaksin. “Untuk 38 juta dosis itu akan kita gunakan di bulan September. Untuk jumlahnya yang sudah didistribusikan ada sekitar 116 juta dosis,” katanya.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...