Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 10:44 WIB | Kamis, 05 Januari 2017

Bencana Alam Timbulkan Kerugian Terbesar pada 2016

Badai Matthew meluluhlantakkan Kota Jeremie di Haiti pada Oktober 2016. (Foto: BBC/Reuters)

FRANKFURT, SATUHARAPAN.COM - Berbagai bencana alam seperti badai dan gempa bumi menimbulkan kerugian sebesar 175 miliar dolar Amerika (setara Rp2,3 kuadriliun) pada 2016, menurut laporan perusahaan reasuransi Jerman Munich Re, pada Rabu (4/1). Jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi sejak 2012.

Meski jumlah kerugian materi akibat bencana alam melonjak dua pertiga pada tahun lalu, jumlah korban jiwa jauh menurun pada 2016 menjadi 8.700 jiwa dibandingkan setahun sebelumnya, yang mencapai 25.400 orang.

Munich Re mengungkapkan dua gempa bumi di Pulau Kyushu, Jepang, pada April, dan banjir Tiongkok pada Juni dan Juli, merupakan bencana alam terparah karena menimbulkan kerugian 31 miliar dolar Amerika (setara Rp413,33 triliun) di Jepang dan 20 miliar dolar Amerika (setara Rp266,7 triliun) di negeri Tirai Bambu.

Amerika Utara dilanda 160 bencana alam, yang merupakan jumlah tertinggi sejak 1980.

Siklon Matthew pada Oktober tahun lalu merupakan bencana alam terparah yang menerjang daerah tersebut dengan 550 korban jiwa di Haiti serta kerugian materi sebesar 10,2 miliar dolar Amerika (setara Rp136 triliun).

Sementara itu, Kanada dilanda kebakaran hutan pada Mei akibat gelombang hawa panas saat musim semi dan kekeringan dengan total kerugian sebesar empat miliar dolar Amerika (setara Rp53,3 triliun), sementara saat musim panas banjir menerjang wilayah selatan Amerika Serikat, yang menimbulkan kerugian 10 miliar dolar Amerika (setara Rp133,3 triliun).

Serangkaian badai di Eropa pada akhir Mei dan awal Juni menyebabkan banjir yang menimbulkan kerugian enam miliar dolar Amerika (setara Rp80 triliun). Banjir terparah melanda Jerman dan ibu kota Prancis, Paris.

Secara keseluruhan, banjir menyumbang 34 persen total kerugian, jumlah fantastis dibandingkan rata-rata 21 persen dalam 10 tahun terakhir, menurut keterangan Munich Re.(AFP/Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home