Benda Budaya Yang Dijarah dari Irak Dikembalikan
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat mengembalikan puluhan benda sejarah kepada pemerintah Irak, hari Senin (16/3). Artefak yang menunjukkan kekayaan budaya itu termasuk peninggalan dari 4.000 tahun lalu yang dijarah dari Irak dan diselundupkan ke Amerika Serikat.
Di antara benda yang mungkin paling spektakuler yang ditunjukkan pada upacara serah terima di kedutaan Irak di Washingtonn DC, adalah kepala patung batu kapur yang menggambarkan Raja Assyria, Sargon II.
Patung itu bagian dari Lamassu, di mana patung itu menggambarkan sosok dengan kepala manusia pada tubuh banteng bersayap. Hal ini mirip dengan salah satu yang terlihat dalam video baru-baru ini yang menunjukkan militan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) tengah menghancurkannya.
Patung kepala itu dalam kondisi sangat baik. Hal itu ditemukan dalam sebuah operasi yang disebut Lost Treasure. Sarah Saldaña, Direktur keamanan Dalam Negeri untuk Imigrasi dan Bea Cukai, mengatakan agen khusus mendapat informasi pada bulan Juni 2008 bahwa penjual barang antik yang berbasis di Dubai itu menjual barang antik jarahahn dari Irak di seluruh dunia.
"Para agen khusus menyita patung batu kapur itu setelah dikirim ke New York City oleh sebuah perusahaan barang antik perdagangan yang berbasis di Dubai, yang dimiliki oleh pedagang barang antik itu," kata Saldana.
Dan investigasi menemukan lebih dari sekadar patung batu kapur, tetapi membuka dan mengidentifikasi organisasi kriminal transnasional yang luas terkait properti budaya terlarang.
"Beberapa pengiriman oleh jaringan dilakukan secara langsung dengan museum utama, galeri dan rumah seni di New York City," katanya. Lima orang telah ditangkap dalam dua kasus terkait.
Sementara itu, puluhan barang antik sedang dalam perjalanan pulang ke Irak. Lukman Faily, Duta Besar Irak untuk AS, mengatakan pemerintah Irak tidak khawatir tentang keselamatan mereka setelah mereka kembali Baghdad.
Artefak terbaru itu termasuk di antara lebih dari 1.200 benda peninggalan yang telah kembali ke Irak sejak tahun 2008. (ankawa.com)
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...