Berani Menyatakan Identitas
Jangan menyerah!
SATUHARAPAN.COM – Ada ungkapan dalam bahasa Jawa: Rubuh -rubuh gedang ’ Roboh- roboh pisang’. Ungkapan ini hendak menyatakan perilaku seseorang yang tidak memiliki pendirian, namun mengikut saja apa yang dianut sebagian besar orang. Sehingga, orang semacam ini tidak akan tampak identitas pribadinya. Identitasnya adalah identitas kebanyakan. Identitas yang diikuti oleh sebagian besar warga masyarakat. Pilihan etis yang benar menurut orang seperti ini adalah pilihan etis yang diikuti sebagian besar orang. Sebuah pilihan yang aman karena banyak temannya. Ikut saja tidak usah berpikir berat dan kalau ada risiko ditanggung bersama—bahasa Jawanya anut grubyug. Kecenderungan semacam ini banyak sekali terjadi dalam masyarakat.
Menarik jika mencermati apa yang dilakukan Zulfa Nur Raman, siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Semarang, yang menjadi penganut Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ia berprinsip untuk tetap menyatakan pilihannya yang berbeda dari yang ada di lingkungan sekolahnya selama ini.
Jikalau selama ini banyak murid penghayat Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa takut, menyerah, lalu mengikuti praktik salat, maka remaja berusia 17 tahun ini berani menolak dan menyatakan tidak dapat mengikutinya. Sekalipun terancam tidak naik kelas, ia tetap pada keyakinannya. Zulfa berani menyatakan identitasnya sebagai seorang penganut Penghayat Kepercayaan yang seharusnya mendapatkan hak untuk menghayati imannya seturut dengan keyakinannya.
Dan benar, ia tidak naik kelas... meski akhirnya Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi, mengembalikan hak naik kelas Zulfa Nur Rahman berdasarkan prestasi yang bersangkutan.
Ujung-ujungnya berbuah kebaikan... tak hanya bagi Zufla, juga rekan-rekan penganut Penghayat Kepercayaan, juga bangsa Indonesia pada umumnya yang membuktikan bahwa Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 masih menjadi dasar hidup bernegara dan bermasyarakat!
Keberanian Zulfa menyatakan siapa dirinya dan integritasnya dalam menghayati imannya, menjadi pelajaran berharga di tengah situasi masyarakat yang cenderung bersikap rubuh-rubuh gedang!
Karena itu, jangan menyerah!
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...