Berbagi Kasih melalui Layanan Rapid Test Gratis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dua dari 232 orang yang mengikuti rapid test massal di halaman Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kranggan, Jatisampurna, Bekasi, pada 12 Mei lalu, positif terinfeksi COVID-19. Dinas kesehatan setempat langsung mengambil-alih penanganan kedua orang itu. Surat keterangan otomatis muncul di aplikasi Homecare24 yang sudah diunduh peserta rapid test massal itu sebelumnya.
Homecare24, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, melaksanakan pemeriksaan drive thru rapid test di GKI Kranggan, pada 12 – 15 Mei lalu. Selama empat hari itu, mulai dari pukul 09.00 – 15.00, rata-rata melayani paling sedikit 200 orang.
Rapid test itu untuk umum. Peserta terlebih dulu mengunduh aplikasi. Pelayanan hanya diberikan kepada pendaftar melalui aplikasi, atau yang sudah menerima barcode.
Pada 12 Mei itu, dari 360 orang yang mendaftar melalui aplikasi dan 30 melalui pendaftaran offline, hanya 232 orang yang datang. Tercermin dari namanya, drive thru rapid test, tak ada kerumunan. Homecare 24 sudah mengatur sedemikian rupa jalannya rapid test berkaitan dengan waktu pelayanan bagi masing-masing peserta. Pun tak berlangsung lama, bahkan peserta tes tak perlu repot turun dari kendaraan.
Di wilayah Bekasi, sebelum di GKI Kranggan, rapid test massal dan gratis berlangsung di Kodim 0507 Bekasi. Rangkaian kegiatan Homecare24 diawali dari Jakarta Timur, di Balai Prajurit Ardhya Loka Halim Perdanakusuma dan GKI Cipinang Indah, kemudian BSD Extreme Park dan GKI Maleo Raya (Tangerang).
Sesudah Bekasi, drive thru rapid test itu digelar di Korem 061 Suryakencana dan GKI Pos Sentul (wilayah Bogor), GKI Pondok Indah dan Pacific Place (Jakarta Selatan), GKI Depok dan RS UI (Depok), GRII Bintaro (Tangerang Selatan), dan kemudian GKI Gading Indah (Jakarta Utara).
Aksi Kemanusiaan
Banyak cara yang dilakukan setiap orang yang merasa peduli terhadap sesama dan lingkungan dalam masa pandemi COVID-19 ini. Ada yang berbagi makanan nasi bungkus, sembako, bantuan tunai, pembuatan wastafel-wastafel portable di area lingkungan sekitar, pembagian bantuan alat pelindung diri (APD), termasuk program pembagian masker dan disinfektan secara masif dan meluas.
“Kesempatan untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan menjadi meningkat di tengah segala rasa kekhawatiran dan ketakutan masyarakat ketika mengadapi masa pandemi COVID-19 ini,” kata Bagus Mulyo Anggoro, dari Homecare24.
Lepas dari segala macam perasaan yang berkecamuk, ia, yang juga penatua di GKI Surya Utama, ingin membagikan kesaksian pelayanan bagi sesama dan lingkungan. Ia memilih aktif dalam aksi kemanusiaan melalui pemeriksaan rapid test secara massal dan gratis bersama dengan Homecare24 dan Kementerian Kesehatan.
Perjuangan ia mulai dengan membawa Homecare24 kepada Kementerian Kesehatan, dengan mengajukan kerja sama khusus untuk Program Penanggulangan COVID-19 melalui kegiatan rapid test massal secara gratis ke masyarakat umum. “Hingga kemudian tercetus ide untuk menggandeng Gereja Kristen Indonesia (GKI) secara khusus, gereja-gereja lain, dan bahkan institusi dan lembaga non-Kristen lainnya,” ia menambahkan.
Ia bersyukur, jaringan GKI, gereja-gereja lain, mendukung kegiatan ini. Demikian juga Yayasan Kerukunan Umat Beragama yang diprakarsai GKI Bogor Baru Jemaat Pos Sentul City, yang telah menyatukan 12 lembaga gereja antardenominasi bersama lingkungan sekitar. Pelayanan bersama itu diharapkan berguna bagi setiap masyarakat di lingkungan yang akan dan telah dilayani.
“Galatia 6:2 menyebutkan, ‘Bertolong-tolongan menanggung beban sesama kita’. Ayat tersebut mengobarkan jiwa dan semangat pelayanan untuk membantu sesama,” Bagus menuliskan buah pikiran dan aktivitasnya melalui media sosial, yang diterima Satuharapan.com.
Layanan Kesehatan
“Mengapa melalui layanan kesehatan? Seperti yang sudah Tuhan Yesus teladankan bagi kita sekian ribu tahun yang lalu, bukan hanya mengabarkan Kabar Baik bagi sesama, namun juga membagikan suka cita melalui kegiatan kepedulian kepada sesama. Menyembuhkan orang sakit juga merupakan bagian bagi layanan kesehatan. Bukankah Yesus Kristus mendapatkan julukan sebagai Tabib Yang Ajaib?” Bagus menuliskan.
Pemahaman itu yang mendasari ajakannya untuk senantiasa meneladani pelayanan Tuhan Yesus yang senantiasa berbagi kasih kepada sesama, baik melalui pekabaran Injil, menolong dan menghibur yang susah, termasuk melakukan layanan kesehatan secara tulus bagi sesama yang membutuhkan.
Bagus menyebut Gereja Kristen Indonesia memiliki Yayasan Griya Kesehatan Indonesia (YGKI), yang mengelola lebih dari 20 klinik. “Ini adalah salah satu transformasi pelayanan misi melalui layanan kesehatan. Semoga ke depan YGKI memperluas kegiatan kemanusiaan melalui layanan kesehatan hingga ke pelosok Nusantara, sehingga melaluinya kasih Allah semakin dirasakan oleh masyarakat secara meluas,” ia berharap.
Melalui layanan kesehatan tersebut, ia berpendapat pelayanan misi dapat menjangkau berbagai kalangan masyarakat secara umum dan luas.
“Sebagai umat yang sungguh-sungguh menghayati iman percaya, kita turut serta aktif dalam segala bentuk pelayanan secara tulus kepada sesama dan lingkungan secara lebih luas, bukan hanya melalui pekabaran Injil melainkan juga melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan, khususnya di masa pandemik ini, sehingga nama Tuhan senantiasa dipermuliakan dan masyarakat boleh merasakan sentuhan kasih Tuhan melalui segala bentuk pelayanan kita termasuk berbagi kasih Allah kepada sesama melalui layanan kesehatan,” katanya.
Editor : Sotyati
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...