Berencana Bunuh Paus, Remaja AS Mengaku Terinspirasi ISIS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Seorang remaja asal Negara Bagian New Jersey, Amerika Serikat mengaku bersalah, Senin (03/04), terinspirasi oleh kelompok ekstremis ISIS untuk merencanakan pembunuhan Paus Fransiskus saat pemimpin Gereja Katolik tersebut mengunjungi AS pada 2015.
Kementerian Kehakiman AS mengungkapkan Santos Colon, yang berusia 15 tahun kala itu, berusaha merekrut penembak jitu untuk menembak paus saat dia memimpin missa di Philadelphia pada 17 September 2015. Colon juga diduga berencana meledakkan bom.
Namun, remaja tersebut tanpa disadari merekrut agen FBI yang menyamar dan ditangkap 12 hari sebelum penyerangan terjadi.
“Colon melibatkan seseorang yang dia yakini merupakan penembak jitu, tetapi pada kenyataannya merupakan agen FBI yang menyamar. Colon terlibat pengintaian target dengan narasumber rahasia FBI dan menginstruksikan narasumber tersebut untuk membeli bahan pembuat bom,” menurut pernyataan Kementerian Kehakiman.
Dokumen pengadilan menyatakan Colon berencana melancarkan serangan tersebut sebagai bentuk dukungan bagi ISIS dan dia menggunakan nama Ahmad Shakoor.
Dalam negosiasi dengan jaksa, Colon, yang kini berusia 17 tahun, setuju mengaku bersalah atas satu dakwaan menyediakan dukungan materi bagi kelompok teroris. Dengan kesepakatan itu, jaksa membatalkan tiga dakwaan terhadap remaja tersebut.
Dokumen pengadilan menyatakan dakwaan terkait dengan kelompok ISIS, yang ditetapkan oleh Washington sebagai kelompok teroris asing.(Ant/AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...