Berkat Isolasi Rami Raih Penghargaan Lingkungan
BAYERN, SATUHARAPAN.COM – Carmen Hock-Heyl (58) meraih Penghargaan Lingkungan Jerman 2013. Penghargaan diberikan oleh Presiden Jerman Joachim Gauck, Minggu (27/10).
Lebih dari 15 tahun Carmen Hock-Heyl berkutat dengan rumah-rumah yang menggunakan sistem isolasi ramah lingkungan. Untuk isolasi itu, ia membangunnya dengan material rami.
Badan Sumber Daya Terbarukan menyebutkan bahan isolasi dari material tersebut memiliki keunggulan. Jumlah CO2 untuk produksinya hanya sedikit lebih tinggi ketimbang CO2 yang tersimpan dalam isolasi. Dengan demikian bahan tersebut ramah lingkungan. Selain itu, bahan rami juga cocok untuk mencegah masuknya panas ke ruang hunian.
Kini Carmen Hock-Heyl memproduksi isolasi itu di pabriknya di Nördlingen, Bayern. Bukan hal yang mudah untuk melakukannya pada awalnya. "Anda bayangkan ada seorang perempuan berambut pirang membawa insulasi rami. Tentu saja orang-orang di industri konstruksi bertanya-tanya, apa yang diinginkan perempuan dengan bahan isolasi itu? Cukup sulit untuk melalui masa tersebut."
Sumber Daya Terbarukan
Tikar isolasi kreasi Carmen Hock-Heyl dibuat dari rami. Rami yang tumbuh di wilayah Thüringen atau Prancis, adalah tanaman yang hanya memerlukan sedikit pupuk.
Rami memiliki proporsi serat yang tinggi. Dari rami dapat dihasilkan jins, tali, kertas, atau juga tikar isolasi.
Ide membuat isolasi dari rami muncul ketika Hock-Heyl bekerja di bengkel kayu milik orangtuanya. "Saya melihat pekerja kesulitan menginstal bahan isolasi konvensional. Bahan isolasi yang mereka pakai gatal. Itu sangat buruk ketika Anda harus menginstal panel di atas kepala dan debu masuk ke mata," kata Hock-Heyl. Sejak itu muncul niatnya mengembangkan bahan isolasi yang lebih nyaman bagi pekerja dan ramah lingkungan.
Bukan perkara mudah awalnya bagi Hock-Heyl memperkenalkan isolasi baru di pasaran pada akhir 1990-an. Hampir tidak ada yang tahu bahan isolasi alternatif yang terbuat dari sumber daya terbarukan itu.
Ia menghabiskan akhir pekannya di pameran-pameran bangunan, aula serba guna, dan ruangan-ruangan samping restoran atau pub, untuk mencoba memperkenalkannya.
Atas kerja kerasnya itu, ia dianugerahi Penghargaan Lingkungan Jerman. Sekretaris Jenderal Yayasan Lingkungan Jerman, Fritz Brickwedde mengakui, "Tanpa visi, komitmen terus-menerus, ketekunan kewirausahaan dan keberanian untuk mengambil risiko yang dilakukan Carmen Hock-Heyl dalam konstruksi rumah, tidak ada tikar isolasi terbuat dari bahan baku terbarukan rami dan perusahaannya tak akan masuk di pasaran."
Perusahaannya kini mempekerjakan sekitar 60 karyawan dan menjual tikar isolasi dengan nama "Thermo-Hemp " ke pasar Eropa lainnya. Produknya dijual ke Swiss , Austria, Swedia, dan Belgia. Namun demikian , produk itu masih dalam skala kecil.
Bahan isolasi dari sumber daya terbarukan di Jerman baru sekitar tujuh persen dari jumlah bahan isolasi di Jerman. Tujuh persen itu selain terdiri atas rami juga bahan isolasi lain, seperti kapas, serat kayu, dan wol.
Carmen Hock- Heyl, bersama-sama Institut Fraunhofer untuk Teknologi Kimia (ICT), dan Yayasan Lingkungan Jerman, membangun proyek untuk mengembangkan isolasi alam murni, dan sukses. Sejak 2010, ia juga menawarkan tikar rami, di mana serat pendukunnyag tidak lagi terbuat dari poliester, tetapi dari pati jagung. (Deutsche Welle)
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...