Loading...
SAINS
Penulis: Ignatius Dwiana 10:40 WIB | Kamis, 15 April 2021

Berkebun di Kota Juga Dapat Menciptakan Akses Kesehatan Mental

Berkebun di Kota Juga Dapat Menciptakan Akses Kesehatan Mental
Kegiatan berkebun yang dilakukan warga di RW 08 Kelurahan Cipinang Jakarta Timur.
Berkebun di Kota Juga Dapat Menciptakan Akses Kesehatan Mental
Berkebun di Kota Juga Dapat Menciptakan Akses Kesehatan Mental
Berkebun di Kota Juga Dapat Menciptakan Akses Kesehatan Mental
Berkebun di Kota Juga Dapat Menciptakan Akses Kesehatan Mental

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Berkebun di kota. Itulah yang dilakukan warga di RW 08 Kelurahan Cipinang Jakarta Timur. Pelbagai tanaman dibudidayakan dengan memanfaatkan tempat yang ada di sekitar rumah.

Sore itu para perempuan berkumpul di salah satu tempat dari deretan kebun yang ada. Salah satu di antara mereka adalah Mamik. Dia memanfaatkan lahan yang ada terutama untuk menanam tanaman obat.

“Di sini apotik hidup. Ada cabai, jambu, sirih,” tuturnya. Dia sudah tiga tahun melakukannya sendiri. Kalau ada yang membutuhkan tanaman obat biasanya warga meminta kepada perempuan ini. Mamik pun akan berbagi dengan senang hati. Mamik pun menceritakan alasannya berkebun,”Ini keinginan pribadi saja. Biar jangan stress.”

Yeti, RT di lingkungan itu mengaku senang dengan semangat warganya untuk berkebun. Warganya kalau pulang kerja atau habis beraktivitas merasa senang melihat kebun yang ada.

Di momen tertentu biasanya warga Jakarta mengeluhkan harga cabai dan sayuran yang tiba-tiba menjadi mahal. Tetapi di lingkungan itu kenaikannya tidak ditanggapi dengan resah. “Harga cabai mahal, kita tenang saja. Di sini banyak cabai.” ungkap Yeti. Mamik juga cerita biasanya dia dua hari sekali dapat memanen cabai.

Berdekatan dengannya, ada kebun yang baru digarap ketika pandemi COVID-19. Ada pelbagai tanaman bercampur di tempat itu. Seperti tanaman sayur, tanaman obat, hingga tanaman hias.

Sebelum diubah jadi kebun, tempat itu tadinya tidak terawat. Ditumbuhi banyak alang-alang, sampah dan puing-puing dari mana-mana, bahkan ada ular. “Kami membersihkan dua minggu sekali, lalu (alang-alang) tumbuh lagi,” terang Wiwin.

Akhirnya tempat itu digarap pelan-pelan. “Kami dibantu PPSU. Karena awalnya ini ‘kan bukan lahan begitu saja yang bisa ditanam.”

Dimulai dengan menanam jagung. Tetapi hasilnya dirasa kurang memuaskan.  Lalu ganti dengan bertanam sayuran. “Kami tanamin sayuran saja yang bermanfaat buat warga. Setiap panen, warga kita panggil.”

Tempat yang tadinya tidak terawat lalu berubah menjadi kebun dirasakan perbedaannya oleh Wiwin. Lingkungannya sekarang terasa menjadi lebih nyaman. “Lebih punya kepuasan batin sendiri. Bersih, asri, dan ini tidak sia-sia. Sudah begitu, manfaatnya buat warga. Itu kepuasan juga.”

Lanjutnya, “Pokoknya warga bahagia, kami lebih bahagia lagi.”

Kebun Bawah Kolong

Pemandangan kegiatan berkebun di kota oleh RW 08 juga dapat ditemukan di bawah kolong fly over Cipinang.

Kebun ini dinamakan ‘Sentra Sayur Bawah Kolong’, disingkat ‘Trasa Balong’. Kebun ini hadir sejak 2019. Gagasan untuk berkebun pun datang dari warga.

Trasa Balong bisa dilihat di sini https://www.youtube.com/watch?v=pR-7_qjZots

Ada sejumlah tanaman sayur, tanaman buah, dan tanaman obat yang dapat dijumpai. Tanaman sayurnya nampak gemuk dan segar.

Selain itu ada kolam ikan mujair. Hampir setahun lamanya berjalan. Belum ada yang bisa dipanen dari kolam itu. Sementara kebunnya sudah berkali-kali panen dan keseluruhan hasil panen itu buat warga.

Kolam Ikan di Trasa Balong bisa dilihat di sini https://www.youtube.com/watch?v=jG5Vs3DcN6o

Karenanya, kehadiran kebun-kebun di RW 08 yang tersebar di tiga RT itu sangat disyukuri warga. “Warga sangat bersyukur sekali dengan kebun warga di RW 08,” kata Murtani.

Murtani adalah warga RW 08. Secara khusus dia menangani kebun warga ini. “Saya memang ditunjuk oleh RW dan didukung sama RT-RT dan warga. Kata orang cocok di bidang ini,” katanya dengan bangga.

Pengetahuan akan berkebun ini diperoleh Murtani ketika hendak pensiun dari perusahaan tempat dia dulu bekerja. “Setiap mau pensiun ‘kan dikasih perbekalan. Mau bercocok tanam pertanian atau mau usaha dagang? Itu dari perusahaan kami.”

Tetapi ‘Trasa Balong’ memiliki kesulitan tersendiri. “Di ‘Trasa Balong’ itu masih ada burung-burung. Burung itu doyan makan bayam. Lalu kol dan brokoli membutuhkan tempat dingin dan matahari.”

Kehadiran ‘Trasa Balong’ ini juga memberikan manfaat lain. Lingkungan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan untuk warga. “Lingkungan jadi lebih hijau lagi. Lebih enak. Ini juga menjadi tempat kunjungan para warga dan lainnya. Jadi senang lihat ini,” tutur Murtani.

Lokasi Trasa Balong

https://www.google.com/maps/place/Widya+Utama/@-6.2131183,106.8884934,3a,75y,135.33h,64.72t/data=!3m6!1e1!3m4!1sI9rUhjcs6MYOFN-ECXI4eQ!2e0!7i16384!8i8192!4m5!3m4!1s0x2e69f49f899c60a5:0xf5cb1d1c94e09651!8m2!3d-6.213544!4d106.8884768

Manfaat Berkebun Bagi Kesehatan

Manfaat berkebun itu banyak sekali. Misalnya dari sisi psikologis, kesehatan, ekonomi, maupun nutrisi. Hal itu disampaikan dokter Aurora Evelyn.

Apalagi di tengah situasi pandemi COVID-19, orang memiliki keterbatasan untuk keluar rumah. Orang lebih banyak beraktivitas dari rumah. Hal itu membuat orang mudah tertekan secara mental.

Berkebun dapat menjadi ‘terapi relaksasi’ di sela-sela kesibukan atau pekerjaan. “Kegiatan ini dapat memberikan efek yang lebih positif. Meningkatkan aktifvitas fisik dari bekerja di rumah. Mengurangi rasa stress, cemas,” katanya.

Kegiatan ini pun bisa mendatangkan manfaat sehari-hari. Misalnya dengan menanam sayur dapat memberi persediaan nutrisi untuk keluarga.

Menurut dokter Aurora Evelyn, manfaat berkebun terhadap kesehatan sudah dipublikasikan di sejumlah jurnal penelitian. Berkebun pun menjadi kegiatan yang disarankan untuk orang-orang yang memiliki penyakit kronis.

Senada dengan dokter Aurora Evelyn. Psikolog Adriana Amalia mengatakan bahwa berkebun ini membantu mengurangi tingkat stress, depresi, kecemasan, dan emosi negatif. Hal itu dapat terjadi karena lewat berkebun, manusia dengan alam saling berinteraksi.

Vibrasi alam memberikan tambahan energi. Tak heran jika lagi stress terus ke alam seperti merasa rileks,” Karena daya tarik alam dan daya tarik tanaman itu besar.”

Kegiatan berkebun juga memunculkan sifat meditatif, merasakan ketenangan, dan kehati-hatian dalam merawat. Berkebun pun dapat membantu untuk mengaso sejenak dan keluar dari rutinitas. /uploads/media/Tanaman Berkebun.jpg

Menciptakan Akses Kesehatan Mental

Dulu sebelum pandemi, orang melakukan perjalanan dari rumah ke tempat kerja. Di jeda-jeda perjalanan dapat menikmati pemandangan. Hal itu sebenarnya momen mengaso. Ketika pandemi melanda, kebanyakan momen itu tidak dirasakan. Karena saat pandemi, orang dapat bekerja dari rumah secara online.

Tetapi bekerja dari rumah bukan berarti tidak banyak pekerjaan. Justru jadwal rapat dan pertemuan terkait pekerjaan yang berlangsung online malah padat. Orang pun membutuhkan sesuatu untuk mengaso sejenak dan keluar dari rutinitas. 

Menurut Psikolog Adriana Amalia, kegiatan berkebun dapat mengakomodir itu. Ini dapat menjadi kegiatan baru untuk mencegah dan menanggulangi stress.

Kegiatan ini merupakan investasi di kesehatan mental berbiaya kecil. Berbeda jika ingin rileks dengan berwisata. Di saat pandemi sekarang, hal ini menjadi lebih terbatas aksesnya dan tidak nyaman. Pergi ke psikolog pun membutuhkan alokasi waktu.

Justru berkebun menciptakan akses kesehatan mental bagi semua orang di mana pun. Bahkan menjadi pilihan lain sebelum orang benar-benar membutuhkan penanganan profesional di bidang kesehatan mental.

Seperti pada 2020, Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental (World Federation for Mental Health, WFMH) mencanangkan untuk pemberdayaan akses kesehatan mental melalui pelbagai hal.

“Hal ini dapat diartikan untuk mencari sekreatif mungkin kegiatan apa yang bisa memberikan investasi kesehatan mental dan aksesnya itu mudah sekali dijangkau kapan pun ketika kita butuh,” kata Adriana Amalia.

Dia menerangkan manfaat lain dari berkebun, “Ini berdampak secara langsung pada kondisi mental manusia. Alam membantu kita menghadapi kelelahan mental.”

Tidak mengherankan ketika mereka yang berkebun mengungkapkan bahwa mereka merasakan kepuasan batin tersendiri atau ketenangan selain tidak stress.

“Berkebun itu bermanfaat. Memberi sangat banyak manfaat. Membuat hidup lebih semangat dan pastinya lebih sehat,” pungkas dokter Aurora Evelyn.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home