Bermain Sambil Belajar Bentuk Perilaku Bersih Anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Psikolog anak dan keluarga lulusan Universitas Indonesia Irma Gustiana Andriani S.Psi M.Psi mengatakan edukasi bermain sambil belajar dari pengalaman sehari-hari bisa membentuk perilaku anak akan kebiasaan hidup bersih.
"Kalau terkait dengan higienitas, proses pengajarannya melalui aktivitas langsung, jadi pengalaman sehari-hari yang dilakukan, pasti kan anak akan makan, ke toilet dan akan jalan-jalan makannya setiap momen-momen tadi itu dimanfaatkan orang tua," ucap Irma dalam acara Hari Cuci Tangan Sedunia bersama Lifebuoy di Jakarta, dikutip Selasa (17/10).
Ia mengatakan dengan sifat dasar anak yang suka bermain, pengajaran akan lebih mudah terserap dan tidak ada beban pada anak mempelajari hal baru.
Dari sisi perkembangan, Irma mengatakan bermain bisa mengintergrasikan seluruh indera anak sehingga mengoptimalisasi semua aspek dirinya mulai dari motorik hingga sosial emosional.
Dengan bermain, anak juga bisa banyak dapat hal-hal baru untuk dirinya, seperti analisa, logika dan konsekuensi, misalnya dalam hal mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan.
"Bisa diajarin kalau tidak cuci tangan kenapa, anak akan menyerap lebih baik, santai dan sasaran pertumbuhan lain bisa optimal," kata Irma.
Menurut parenting coach di klinik Ruang Tumbuh ini, keluarga punya peran efektif dalam proses pengajaran perilaku baru atau yang disebut kebiasaan.
Buat permainan seperti bermain pura-pura atau role play tentang kebersihan diri, cara mandi yang benar dan bagaimana cara cuci tangan melalui berbagai tahap.
Selain itu, juga bisa dengan mengajarkan kebiasaan melalui buku tentang kebersihan diri.
"Kalau anak yang masih kecil usia tiga tahun tentu kita bacakan, story telling tentang aktivitas kebersihan mandi, toilet, cuci tangan itu harus, kalau sudah bisa baca nanti dia baca sendiri terkait aktivitas kebersihan," ucap psikolog yang disapa Ayang ini.
Irma juga meminta orang tua memastikan banyak media belajar dari kegiatan sehari-hari yang akrab di sekitar anak, yang bisa dimanfaatkan untuk aktifitas belajar sambil bermain.
Sediakan juga waktu 15-40 menit untuk orang tua bermain bersama anak dalam keadaan tenang dan relaks.
"Kalau main harus relaks, kalau orang tua tegang main sama anak, anaknya nggak nyaman dan cranky," tutupnya.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...