Bertemu Herzog, Menlu Inggris: Jelas Israel Akan Tanggapi Serangan Iran
AS berjanji akan memberikan sanksi baru terhadap Iran. Serangan udara menargetkan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, mengatakan jelas bahwa Israel telah mengambil keputusan untuk menanggapi serangan pesawat tak berawak dan rudal balistik Iran dan dia berharap hal ini dilakukan dengan cara yang meminimalkan eskalasi.
“Jelas Israel mengambil keputusan untuk bertindak,” kata Cameron, yang berbicara kepada wartawan di Israel. “Kami berharap mereka melakukan hal ini dengan cara yang sesedikit mungkin meningkatkan masalah ini.”
Inggris ingin melihat sanksi terkoordinasi terhadap Iran, tambahnya. “Mereka perlu diberi pesan yang jelas dan tegas oleh G7,” katanya.
Seruan Agar IRGC Masuk Daftar Organisasi Teroris
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, bertemu dengan rekan-rekannya dari Inggris dan Jerman yang berkunjung dan mendesak mereka untuk menunjuk Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sebagai kelompok teror setelah serangan rudal dan drone Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
“Iran dan proksinya membahayakan stabilitas regional dan global. Sekarang kita punya kesempatan untuk mengekang Iran,” kata Katz seperti dikutip kantornya kepada David Cameron dan Annalena Baerbock.
“Sudah waktunya untuk menyebut Garda Revolusi dengan nama asli mereka – sebuah organisasi teroris – dan menjatuhkan sanksi yang menyakitkan terhadap proyek rudal Iran,” kata Katz.
AS menetapkan IRGC sebagai kelompok teror pada tahun 2019 dan Israel telah mendorong negara-negara lain dan UE untuk mengikuti hal yang sama.
Iran Klaim Keberhasilan Serangan
Pada parade militer, Iran memuji ‘keberhasilan’ serangannya, dan mengecam negara-negara yang menormalisasi hubungan dengan Israel
Iran merayakan “keberhasilan” serangan pesawat tak berawak dan rudal pada akhir pekan terhadap Israel saat negara itu menggelar parade militer tahunan.
Republik Islam Iran melancarkan serangan langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu sebagai tanggapan atas serangan udara tanggal 1 April terhadap konsulatnya di Damaskus yang secara luas disalahkan pada Israel.
Operasi tersebut, yang diberi nama “Janji Jujur”, “menurunkan kejayaan rezim Zionis (Israel),” kata Presiden Ebrahim Raisi di sebuah pangkalan militer di pinggiran Teheran.
“Operasi ini menunjukkan bahwa angkatan bersenjata kami siap,” katanya dalam pidato yang ditujukan kepada tentara reguler dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Parade hari Rabu (17/4) menyaksikan angkatan bersenjata Iran memamerkan berbagai peralatan militer termasuk drone dan rudal balistik jarak jauh.
Dalam pidatonya, Raisi juga mengecam negara-negara yang “berusaha menormalisasi hubungan” dengan Israel. “Negara-negara ini kini dipermalukan di depan rakyatnya sendiri dan ini merupakan kegagalan strategis bagi rezim” Israel, tambahnya.
Pada tahun 2020, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari Abraham Accords yang ditengahi Amerika Serikat.
Mesir dan Yordania menandatangani perjanjian damai dengan Israel masing-masing pada tahun 1979 dan 1994. (Reuters/AFP/ToI)
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...