Betet-kelapa Burung Cantik dari Pulau Buru
SATUHARAPAN.COM – Betet-kelapa Buru (Tanygnathus gramineus) yang secara internasional dikenal sebagai Black-lored Parrot ini adalah burung yang hanya bisa ditemui (endemik) di Pulau Buru, Maluku. Sosok burung ini relatif kecil dengan ukuran tubuh 40-42 centimeter.
Hanya sedikit informasi terbaru mengenai burung ini dari beberapa lokasi. Hal ini mungkin karena kurangnya penelitian terhadap burung ini. Sebab burung ini biasa aktif di malam hari, dan menyenangi daerah yang lebih tinggi.
Betet jenis ini biasa menghuni hutan pegunungan, kebanyakan di atas ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut, tetapi kadang-kadang turun sampai ketinggian 600 meter, bahkan sampai di dataran rendah.
Berbeda dengan jenis betet lainnya, sebagian besar merupakan jenis nokturnal (aktif di malam hari). Hal ini menjelaskan mengapa catatan untuk Betet-kelapa Buru tidak banyak diketahui. Walaupun dianggap sebagai jenis burung yang menetap di suatu daerah, tetapi mungkin saja melakukan pergerakan secara musiman atau bahkan harian.
Hilangnya habitat/tempat tinggalnya merupakan ancaman utama bagi kehidupan Betet-kelapa Buru. Sebagian besar hutan dataran rendah pesisir kini telah ditebang, dan juga hutan di bagian selatan Buru telah berkurang karena ditebang pilih, atau telah rusak akibat kegiatan perladangan berpindah. Hanya ada beberapa blok-blok hutan dataran rendah primer yang tersisa. Sebagian besar hutan pegunungan di Buru masih relatif aman, walaupun tidak ada yang dilindungi.
Ada sedikit catatan mengenai beberapa pemanfaatan burung ini, tetapi sejak 1980 tidak ada bukti bahwa burung ini telah diperdagangkan. Pada 1989 dan 1995-1996 dilakukan survei untuk mengetahui status burung-burung endemik di pulau ini, dan Betet-kelapa Buru hanya ditemukan pada survei terakhir.
Suatu daerah seluas 1.450 kilometer persegi yang mencakup Gunung Kelapatmada di bagian barat Buru (yang diketahui merupakan tempat tinggal burung ini), tengah diusulkan menjadi kawasan lindung. Tetapi masih perlu ketetapan apakah lokasi tersebut sesuai untuk pelestarian jenis-jenis burung endemik. Dari segi populasi, status jenis betet ini adalah rentan terhadap kepunahan. (Birdlife Indonesia)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...