BI Aceh: Kajian Ekonomi Pengaruhi Ekspektasi Investor
BANDA ACEH, SATUHARAPAN.COM - Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Zainal Arifin Lubis menyatakan kajian ekonomi yang dituangkan dalam Laporan Perekonomian Daerah dan Nasional bertujuan mempengaruhi ekspektasi investor tentang stabilitas perekonomian Indonesia.
"Laporan ini berisikan uraian tentang perkembangan ekonomi dan keuangan, inflasi, sistem pembayaran, laporan tersebut juga dilengkapi dengan pendalaman topik-topik terkini, khususnya terkait elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah," katanya di Banda Aceh.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Aceh Tahun 2019 bertajuk Pengembangan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah.
Ia menjelaskan dengan adanya laporan tersebut dapat menjadi bekal bagi kepala SKPA/SKPK dan institusi lainnya untuk melakukan penyusunan program ke depan supaya sejalan dengan perkembangan ekonomi, termasuk bagi pelaku usaha untuk mengambil langkah pengembangan usahanya ke depan.
Zainal mengatakan sebagai otoritas sistem pembayaran, Bank Indonesia melakukan penguatan sistem pembayaran melalui empat pilar yaitu pengelolaan uang yang efektif dan efisien, perluasan elektronifikasi pembayaran, infrastruktur pembayaran yang handal dan aman serta pengawasan yang kuat dan tajam.
Terkait elektronifikasi pembayaran, BI juga bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait baik di tingkat pusat maupun daerah, sebagai bentuk penerapan elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah.
Ia menyebutkan di Aceh telah dimulai yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemko Banda Aceh dengan enam bank (BRI, Mandiri, BNI, BNI Syariah, BCA dan Bank Aceh Syariah) mengenai elektronifikasi e-retribusi kawasan Pelabuhan Ulee Lheue.
"Penerapan GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai) secara nasional telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam berbagai pembayaran tol, parkir dan kegiatan lainnya," katanya.
Pihaknya berharap melalui program tersebut ekosistem non tunai terus meningkat sehingga transaksi ekonomi semakin efisien aman, lancar serta mendukung terwujudnya inklusivitas keuangan.
Dalam kegiatan tersebut turut menghadirkan Kepala Biro Perekonomian Setda Aceh Amirullah, Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi (Prof. Sutanto Soehodho), Wakil Rektor IV Unsyiah, Dr. Hizir Sofyan, Chief Technology Officer PT. Fintek Karya Nusantara / LinkAja, Arman Hazarin, Pimpinan SKPA dan SKPK se-Aceh, pimpinan perbankan Aceh, perwakilan asosiasi, pelaku usaha dan akademisi di Aceh. (Ant)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...