BI Dimungkinkan Naikkan Suku Bunga 0,25 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Bank Indonesia pada tahun 2017 dianggap memiliki kemungkinan untuk menaikkan bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" secara agresif atau lebih dari 25 basis poin (bps).
Ekonom Grup Riset DBS Bank Gundy Cahyadi dalam pesan elektroniknya dikutip Minggu, di Jakarta, mengatakan rencana Bank Sentral AS atau The Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga acuannya pada Maret 2017 ini, dan dilanjutkan dengan kenaikan bertahap selama dua tahun mendatang akan memicu BI untuk melakukan "normalisasi" serupa melalui instrumen suku bunga.
Melihat kondisi saat ini, Gundy memerkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan pada triwulan III 2017.
"BI mungkin bisa berubah lebih agresif jika inflasi naik leih cepat atau kurs rupiah melemah daripada yang diantisipasi," kata Gundy.
Untuk kebijakan moneter BI pada Maret 2017 ini, DBS memerkirakan "7-Day Reverse Repo Rate" akan ditahan di 4,75 persen, yang menandakan bertahannya bunga acuan moneter selama enam bulan berturut-turut.
"Meredam volatilitas rupiah tetap menjadi prioitas BI yang secara khusus untuk membangkitkan pertumbuhan investasi di domestik," ujar dia.
Menurut Gundy, cadangan devisa saat ini yang sebesar 119,9 miliar dolar AS akan membantu BI untuk meredam volatilitas atau bergejolaknya kurs di tengah ancaman arus modal keluar.
BI pada rapat Dewan Gubernur di Februari 2017 mempertahankan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" sebesar 4,75 persen, dan bunga penyimpanan dana di BI (Deposit Facility) empat persen, serta bunga fasilitas penyediaan dana dari BI ke perbankan (Lending Facility) 5,5 persen.
Gubernur BI Agus Martowardojo saat itu mengatakan arah kebijakan moneter BI pada 2017 tetap berusaha akomodatif namun dengan kehati-hatian. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...