BI Imbau Masyarakat Tukarkan Uang di Tempat Penukaran Resmi
PALEMBANG, SATUHARAPAN.COM - Penukaran pecahan uang rupiah pecahan kecil menjelang hari raya Idul Fitri di Kota Palembang terpusat di Taman Parkir Jembatan Ampera dengan melibatkan 13 bank swasta dan BUMN.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Yunita Resmi Sari, Senin (20/5), mengatakan 13 bank tersebut terdiri dari Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Maspion, CIMB Niaga, Permata Bank, Bank Sumsel Babel, Bank BTN, Bank BCA, Bank Mandiri Syariah, Bank Mega, Bank BNI Syariah dan Maybank.
"Ini merupakan kerjasama Bank Indonesia dengan perbankan di Palembang, dengan bersama-sama seperti ini masyarakat jadi tahu kemana harus menukar uang pecahan berbagai nominal untuk kebutuhan lebaran," ujar Yunita.
Menurut dia, Taman Parkir Jembatan Ampera merupakan lokasi paling strategis di Kota Palembang karena berada di pusat wisata dan ekonomi yang dikunjungi puluhan ribu masyarakat setiap harinya.
Penukaran uang, kata dia, dilaksanakan menjadi dua sesi yakni 20 - 23 Mei 2019 dan 27 - 29 Mei 2019 dengan operasional pukul 09.00 - 12.00 WIB, setiap orang hanya boleh menukar maksimal Rp3,9 juta yang terdiri dari pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan Rp20.000.
Secara keseluruhan, total uang yang disiapkan untuk kegiatan tukar pecahan rupiah di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak Rp7,3 Triliun, untuk kegiatan di kabupaten/kota dikoordinir oleh bank masing-masing.
"Sesuai proyeksi perbankan, Bank Indonesia menyiapkan Rp7,3 Triliun, namun kami melebihkan dari nilai itu untuk jaga-jaga," lanjut Yunita.
Bagi masyarakat yang ingin menukar pecahan, nomor antri maksimal 5 orang tiap bank setiap sesinya, diharapkan uang yang ditukar dalam kondisi layak dan tidak rusak.
Kegiatan tukar pecahan rupiah merupakan upaya negara melayani masyarakat mendapatkan rupiah layak edar Hasil Cetakan Sempurna (HCS) dalam pecahan kecil, sehingga menajadikan rupiah sebagai lambang kedaulatan negara untuk digunakan masyarakat, tambah Yunita.
Sementara salah seorang warga setempat, Isnawati, mengatakan sengaja menukar uang pecahan pada hari pertama untuk menghindari antrian panjang yang kerap ia temui setiap tahun saat penukaran uang.
"Tadi sudah ke bank mau tukar pecahan, tapi oleh pihak bank di arahkan ke sini, alhamdulillah tahun ini lebih banyak bank yang menyediakan tukar pecahan, selain itu lokasinya pas, dekat dengan pasar 16," kata Isnawati setelah menukar uang di Taman Parkir Jembatan Ampera.
Sejumlah warga menukar uang di layanan penukaran uang bersama yang digelar oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau menggandeng seluruh perbankan, di halaman kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Senin (20/5/2019). Layanan penukaran uang bersama di kantor Gubernur Riau berlangsung pada 20 hingga 25 Mei di jam 09.00 - 12.00 WIB. A(ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Nomor Antrean Hingga 500 Setiap Hari
Sementara itu ratusan warga terlihat antusias mendatangi layanan penukaran uang bersama Bank Indonesia bersama seluruh perbankan, di halaman kantor Gubernur Riau di Kota Pekanbaru, Senin (20/5).
“Saya datang dari jam setengah delapan pagi karena takut tidak kebagian nomor antrean,” kata seorang warga, Abbas (40).
Abbas menukarkan uang kertas baru Rp6 juta untuk keperluan Idul Fitri 1440 Hijriah. Ia mengatakan suasana lokasi tempat penukaran di halaman kantor gubernur sangat represntatif karena menggunakan tenda besar sehingga warga tidak kepanasan.
Namun, ia mengatakan ada yang kurang dalam proses penukaran karena di formulir yang dibagikan Bank Indonesia (BI) tertera penukaran dalam pecahan Rp1.000 padahal uang tersebut tidak tersedia di bank-bank yang ikut serta dalam penukaran bersama.
“Ternyata uang Rp1.000 tidak ada, tapi di formulir ada. Banyak orang yang keliru jadinya,” katanya.
Penukaran bersama di halaman Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru pada tanggal 20-25 Mei 2019. Setiap hari tersebut layanan dibuka pada pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Panitia hanya menyediakan nomor antrean hingga 500 setiap hari.
Warga yang ingin menukar harus melapor terlebih dahulu untuk dapat antrean dan formulir yang yang akan ditukarkan.
Kepala Kantor Perwakilan BI Riau, Decymus mengatakan jumlah rupiah dalam pecahan kecil yang disediakan untuk ramadan dan lebaran tahun ini sebanyak Rp28 miliar. Dengan rincian pecahan Rp20.000 tersedia sebanyak Rp12 miliar, pecahan Rp10.000 tersedia sebanyak Rp6,6 miliar, pecahan Rp5.000 tersedia sebanyak Rp6 miliar dan pecahan Rp2.000 disediakan sebanyak Rp3,4 miliar.
Ketentuan dalam penukaran bersama ini hanya melayani penukaran uang kertas dalam pecahan kecil dan bukan uang koin, seperti nilai pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000 dan Rp2.000.
“Penukaran selain dengan pecahan tersebut tak akan dilayani," ujarnya.
Setiap penukaran per orang dibatasi berdasarkan jenis pecahannya. Seperti rupiah pecahan Rp10.000 maksimal batas penukaran hanya Rp2 juta. Jumlah penukaran tersebut juga berlaku pada rupiah pecahan Rp5.000. Sedangkan pecahan Rp2.000, maksimal per orang boleh menukar sebanyak Rp1 juta.
"Kecuali untuk penukaran pecahan Rp20.000 jumlahnya tidak kami batasi tapi menyesuaikan dengan jumlah uang yang tersedia," kata Decymus.
Lebih Aman
Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat untuk menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi, baik yang diselenggarakan oleh BI, perbankan maupun pihak lain yang ditunjuk oleh BI.
“Hal ini dimaksudkan agar kenyamanan dan keamanan penukaran uang dapat terjaga,” kata Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi, saat meninjau layanan penukaran uang bersama Sekda PemProv DKI Jakarta di salah satu titik penukaran yaitu Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Jumat (17/5).
BI telah menyiapkan 2.900 titik lokasi penukaran uang di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) termasuk menjangkau daerah 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil) terhitung mulai tanggal 13 Mei 2019-1 Juni 2019.
Menurut siaran pers BI, sejak dibuka pada 13 Mei hingga 15 Mei 2019, realisasi penukaran uang di titik penukaran Lapangan IRTI Monas telah mencapai Rp28,5 miliar dengan jumlah penukar sebanyak 9.976 orang.
Selama periode 2-16 Mei 2019, realisasi uang yang dikeluarkan BI (outflow) mencapai sebesar Rp37,8 triliun atau 17,4% dari proyeksi outflow selama Ramadan/Idulfitri 2019 (Rp217,1 triliun).
Berdasarkan wilayah, realisasi tertinggi terjadi di Jawa non Kantor Pusat (KP) sebesar Rp15,0 triliun dan KP sebesar Rp9,4 triliun. Sementara berdasarkan kegiatannya, realisasi tertinggi terjadi pada penarikan bank sebesar Rp31,0 triliun dan Kas Titipan sebesar Rp6,4 triliun.
Dengan langkah-langkah antisipatif yang dilakukan, Bank Indonesia berharap kegiatan ekonomi masyarakat pada bulan Ramadan dan Idulfitri 2019 dapat berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman. (ANTARA/Setkab)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...