BI Prediksi Inflasi di Bawah 4,5 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bank Indonesia memprediksi inflasi hingga akhir tahun bisa mencapai di bawah 4,5 persen, atau di kisaran atas target BI yakni 4 plus minus satu persen.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, inflasi Juli yang baru saja diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 0,93 persen (mtm) atau 7,26 persen (yoy) akan menjadi inflasi tertinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya disebabkan faktor musiman Ramadan dan Lebaran.
"Rata-rata lima tahun terakhir kan 0,9 persen, jadi bulan (Juli) ini relatif terkendali. Yang penting bulan-bulan mendatang akan jauh lebih rendah sehingga pada akhir tahun dapat mencapai target 4 plus minus satu persen bahkan kami meyakini inflasi tidak akan lebih dari 4,5 persen," ujar Perry saat ditemui di Kantor Pusat BI, Jakarta, hari Senin (3/8).
Perry menuturkan, sebelumnya pihaknya memperkirakan inflasi pada Juli akan mencapai 1,12 persen (mtm) namun ternyata lebih rendah dibandingkan perkiraan bank sentral.
Menurut Perry, inflasi pada Juli relatif tinggi karena biasanya pada bulan yang merupakan musim Ramadan inflasinya meningkat. Namun, hal tersebut telah diantisipasi dengan baik berkat kerja sama antara pemerintah dan Bank Indonesia.
"Selama ini memang koordinasi antara BI dengan pemerintah baik karenanya harga-harga mengenai pangan sebetulnya kalau tahun ini lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. Yang agak lebih tinggi itu terkait tarif angkutan udara dan angkutan darat untuk tahun ini," kata Perry.
Sebelumnya, Kepala BPS Suryamin mengatakan komoditas bahan makanan dan tarif transportasi menjadi penyumbang utama inflasi pada Juli 2015 yang tercatat mencapai 0,93 persen.
"Bahan makanan masih menyumbang andil terbesar inflasi, diikuti biaya transportasi, karena ada momen arus mudik dan arus balik Lebaran pada Juli tahun ini. Ini pengaruhnya besar," ujar Suryamin.
Suryamin mengatakan kenaikan bahan makanan yang menjadi salah satu penyumbang inflasi pada Juli, terjadi secara merata pada seluruh komoditas pangan, terutama menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
"Beras kenaikan harganya tidak tinggi dan relatif terkendali, walau sudah tidak ada panen raya. Tapi komoditas yang lain sepertinya mengalami kenaikan harga menjelang puasa dan lebaran," ujarnya.
Dengan laju inflasi Juli 2015 tercatat mencapai 0,93 persen atau sama dengan tingkat inflasi pada Juli 2014, maka inflasi tahun kalender Januari-Juli mencapai 1,9 persen dan inflasi secara tahunan (yoy) 7,26 persen. (Ant)
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...