BI Rate Tetap 7,5 Persen, Kuatkan Rupiah dan IHSG
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (8/4) pagi bergerak menguat dua poin menjadi Rp 11.303 dibanding sebelumnya di posisi Rp 11.305 per dolar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa dibuka naik 1,56 poin.
"Nilai tukar rupiah kembali menguat meski cenderung terbatas, diharapkan BI rate tetap dipertahankan 7,5 persen karena dinilai masih dapat menjaga pertumbuhan perekonomian Indonesia," ujar Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan sebagian pelaku pasar sedang mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang sedianya dilaksanakan pada hari ini (Selasa, 8/4).
Di sisi lain, lanjut dia, sebagian mata uang dunia juga masih mengalami penguatan terhadap dolar AS merespons beberapa data ekonomi AS yang turun seperti "nonfarm payrolls", serta manufaktur.
Analis Bank Mandiri Renny Eka Putri mengatakan dalam jangka pendek mata uang rupiah masih positif seiring dengan fundamental ekonomi Indonesia yang positif.
Ia mengemukakan inflasi Maret di level 0,08 persen, serta surplus pada neraca perdagangan Indonesia Februari 785,3 juta dolar AS, ditambah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Maret 2014 tercatat meningkat menjadi 118,2, dari 116,2 pada bulan sebelumnya masih menjadi sentimen yang positif.
Ia menambahkan cadangan devisa Indonesia periode Maret 2014 yang masih berada di atas level 100 miliar dolar AS dinilai masih cukup baik dalam menjaga stabilitas ekonomi.
IHSG BEI Dibuka Naik 1,56 Poin
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa dibuka naik 1,56 poin menyusul ekspektasi pasar bahwa Bank Indonesia masih akan mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate).
IHSG BEI dibuka naik 1,56 poin atau 0,03 persen menjadi 4.922,60. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,41 poin (0,05 persen) ke level 834,97.
"Pelaku pasar yang berharap BI rate masih akan dipertahankan di level 7,5 persen kembali membuka peluang kenaikan bagi indeks BEI," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.
Selain itu, lanjut dia, ekspektasi positif juga datang dari agenda Pemilihan Umum Legislatif yang dilaksanakan pada 9 April 2014 yang diharapkan berjalan lancar.
"Dalam perkiraan kami, akan amannya penyelenggaraan Pemilu Legislatif serta maraknya pemberitaan pembagian dividen oleh emiten mampu memberikan sentimen positif bagi IHSG BEI," ujarnya.
Kendati demikian, Reza Priyambada mengatakan pelaku pasar tetap harus mewaspadai kemungkinan pembalikan arah karena penguatan indeks BEI terjadi di tengah bursa saham regional yang bervariasi.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menambahkan dana asing diperkirakan masih masuk ke pasar saham domestik sehingga kembali mendorong indeks BEI melanjutkan penguatan.
"Kondisi itu membuat potensi IHSG melanjutkan pola tren penguatannya," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 60,45 poin (0,27 persen) ke level 22.437,60, indeks Nikkei turun 165,85 poin (1,12 persen) ke level 14.643,00 dan Straits Times menguat 2,56 poin (0,08 persen) ke posisi 3.196,37. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...