Biarawati di Kongo Dibunuh
BUKAVU, SATUHARAPAN.COM – Seorang biarawati di Republik Demokratik Kongo, Suster Marie Claire Agano dibunuh awal pekan ini oleh seseorang dalam sebuah perampokan, demikian laporan "Pontifical Institute for Foreign Missions" atau Institut Kepausan untuk Misi Asing.
Claire Agano, menurut penjelasan Catholic News Agency, hari Jumat (2/12), adalah biarawati yang tergabung dalam kelompok “The Franciscan Congregation of Christ the King” meninggal dunia pada Selasa (29/11) di kantornya dari pusat pelatihan kejuruan di paroki Mater Dei, Bukavu, Republik Demokratik Kongo.
Menurut majalah “World and Mission” dan dikutip kembali Catholic News Agency, menyebut Suster Marie Claire Agano adalah korban dari "serangan bersenjata, mungkin oleh bandit yang ingin merampok dirinya."
“World and Mission” mencatat biarawati itu bersama dengan sejumlah biarawati di Afrika yang berkutat dalam pelayanan dan penginjilan yang mengalami nasib tragis di Republik Demokratik Kongo, seperti suster Olga Raschietti, Lucia Pulici dan Bernardetta Boggian yang meninggal dunia karena dibunuh pada tahun 2014 di Burundi, setelah bekerja di Republik Demokratik Kongo.
Pada tahun 1996, Uskup Agung Christophe Munzihirwa dibunuh oleh tentara Rwanda di Kongo dalam perang yang berlangsung selama delapan tahun dan melibatkan beberapa negara dan menyebabkan jutaan nyawa melayang. (catholicnewsagency.com)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...