Biden: Perintahkan Penyelidikan Risiko Terorisme Domestik
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menugaskan pemerintahannya untuk menyelesaikan penyelidikan dan penilaian penuh tentang risiko terorisme domestik setelah serangan terhadap Capitol AS oleh pendukung mantan Presiden Donald Trump, kata Gedung Putih hari Jumat (22/1).
Penilaian dan penyelidikan akan diselesaikan oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional berkoordinasi dengan FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri, kata juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki. "Kami menginginkan analisis berbasis fakta, yang di atasnya kami dapat membentuk kebijakan," katanya kepada wartawan dalam sebuah pengarahan.
Psaki mengatakan bahwa, selain penilaian ancaman, Gedung Putih akan membangun kemampuan di dalam Dewan Keamanan Nasional untuk melawan ekstremisme kekerasan domestik, termasuk tinjauan kebijakan tentang bagaimana pemerintah federal dapat berbagi informasi tentang ancaman dengan lebih baik.
Gedung Putih juga akan mengoordinasikan bagian-bagian pemerintah yang relevan untuk "meningkatkan dan mempercepat upaya" untuk mengatasi masalah tersebut, Psaki menambahkan.
“Serangan pada 6 Januari di Capitol dan kematian serta kehancuran tragis yang terjadi menggarisbawahi apa yang telah lama kita ketahui: kebangkitan ekstremisme kekerasan domestik adalah ancaman keamanan nasional yang serius dan terus berkembang.
Pemerintahan Biden akan menghadapi ancaman ini dengan sumber daya yang diperlukan dan menyelesaikannya,” kata Psaki.
Selain itu, Senat AS pada hari Rabu mengukuhkan Avril Haines sebagai Direktur Intelijen Nasional, jabatan intelijen tertinggi negara. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...