Bila Tak Ada Bonus, Dikhawatirkan Calon Atlet Tidak Termotivasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pecatur putra Indonesia asal Provinsi Jawa Barat Susanto Megaranto mengemukakan saat ini apabila tidak ada bonus atau tunjangan hari tua bagi olimpian (atlet yang berlaga di Olimpiade) seperti yang dikumandangkan pemerintah maka dikhawatirkan generasi muda tidak akan termotivasi untuk terjun ke olah raga.
“Karena dari setiap cabang olah raga atau setiap PB (Pengurus Besar cabang olah raga, red) kalau nggak ada penghargaan mungkin dari (usia, red) anak-anak akan malas ikut olah raga, kalau yang saya lihat ya dari kecil bisa-bisa nggak ada yang mau main catur. karena kalau ada penghargaan kan mereka dapat karena jerih payah mereka, dan mereka (generasi muda, atlet baru, red) bisa lebih termotivasi,” kata Susanto kepada satuharapan.com sebelum dia menjalani Nomor Terbuka di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-45, hari Rabu (28/10) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Susanto menyebut kebijakan pemberian bonus yang dikumandangkan pemerintah bagi atlet di Olimpiade dalam rangka memacu prestasi. “Karena memang kalau seorang atlet kalau mau dipacu prestasinya harus maksimal dan jangan setengah setengah itu sebagai motivasi juga,” kata Susanto.
Susanto menyebut kalau di tingkat Asia atau Asia Tenggara saja maka seorang atlet belum bisa dikatakan mendunia, menurut pecatur yang membela Provinsi Jawa Barat tersebut titik tertinggi bagi atlet tersebut adalah olimpiade.
Menurut Antara beberapa waktu yang lalu, Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olah Raga akan memberikan tunjangan seumur hidup kepada atlet yang berprestasi pada ajang Olimpiade, hal itu dilakukan untuk mengapresiasi prestasi dan kesejahteraan para atlet.
“Tunjangan ini akan diberikan pada 2016 dan tidak putus hingga atlet tersebut akhir hayat,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Denpasar, Bali, hari Sabtu (10/10).
Imam mengatakan saat ini pihaknya sedang merancang aturan untuk atlet mendapatkan tunjangan itu. Rencananya atlet yang meraih medali emas akan diberikan tunjangan sebesar Rp 20 juta per bulan, kemudian atlet peraih medali perak akan diberikan tunjangan sebesar Rp 15 juta per bulan dan atlet peraih medali perunggu diberikan tunjangan sebesar Rp 10 juta per bulan.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...