“Bila Ulama dan TNI-Polri Bersatu, Indonesia Kuat"
PEKALONGAN, SATUHARAPAN.COM – Rais ‘Amm Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (Jatman), Habib Luthfi bin Ali bin Yahya menegaskan bahwa apabila Ulama dan TNI-Polri bersatu, Indonesia akan menjadi negara yang kuat.
“Apabila, Ulama, TNI dan Polri bersatu, rakyat sulit untuk dipecah belah. Persatuan kita sangat penting, untuk mengisi kemerdekaan dan membangun negara tercinta ini,” tegas Habib Lutfi saat memberikan Tausiyah dalam Silaturahim Mursyid Thariqah se-Indonesia bersama TNI-Polri, di Pekalongan, Jawa tengah, Sabtu (24/1).
Ajang Silaturahim ini mengambil tema: “Kebersamaan TNI, Polri dan Ulama, Untuk Memperkuat Nilai-Nilai Sejarah UUD ’45 dan Pancasila, Dalam Membentengi NKRI dari Pengaruh Kelompok Radikal dan ISIS, Serta Upaya Menuju Negara Poros Maritim.”
Hadir dalam kesempatan ini, jajaran TNI-Polri Jateng, DIY dan Jabar, Muspida Kota Pekalongan, Kakanwil Kemenag Jateng dan Kemenag Pekalongan Kota. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin awalnya dijadwalkan akan menghadiri silaturahim ini. Namun mendadak Menag diminta mendampingi Wapres bertolak ke Arab Saudi untuk menyampaikan dukacita atas wafatnya Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz.
Selain ribuan mursyid dari 43 aliran Thariqah yang tergabung dalam Jatman seluruh Indonesia, silaturahim ini juga dihadiri beberapa syufi dari Syiria, Zaman, Turki dan lain sebagainya.
Tak Mudah
Menurut Habib Lutfi, membangun Bangsa Indonesia, tidak semudah membalik telapak tangan karena perlu waktu, kesabaran dan keuletan. Saat Nabiyullah Muhammad Saw diangkat menjadi rasul, lanjut Habib, perintah mendirikan shalat baru ada setelah 10 tahun. “Artinya semua hal membutuhkan proses,” terangnya.
Habib menceritakan, Rasulullah SAW sangat nasionalis dan selalu menanamkan rasa nasionalisme kepada para sahabatnya. Rasul SAW sangat mencintai Bumi Arab. Beliau sering menyatakan diri; Saya adalah Bangsa Arab. Untuk itu, sebagai rakyat Indonesia sudah seharusnya merasa bangga dengan Bangsa Indonesia, apa pun sukunya, baik Jawa, Sunda, Arab, India, Tiongkok atau lainnya. “Jika kita terlahir di negeri ini, teriakkan dengan lantang; Saya Orang Indonesia!” ajak Habib.
Habib melihat, dalam era global ini, silaturahim antaranak bangsa sangat dianjurkan, karena mampu lebih mengakrabkan dan membersatukan. “Ulama, TNI dan Polri adalah orang tua kita semua. Dan sebagai orang tua, harus memberi suri tauladan. Jika tidak, maka akan mengurangi kewibawaan ulama, TNI dan Polri sendiri,” ujar dia.
Di hadapan ribuan peserta, Habib Lutfi juga menyampaikan keprihatinannya atas beberapa kejadian yang belakangan menimpa Indonesia. Menurutnya, saat ini, Indonesia dengan mudah diobok-obok sehingga wibawanya sebagai bangsa besar, dipertaruhkan. Meski demikian, tegas Habib, selagi Ulama, TNI-Polri bersatu, kewibawaan Indonesia akan kembali lagi. “Tidak perlu diperdebatkan, apa lagi kita membahas hal-hal lain,” tutur Habib. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...