Bima Arya Banggakan Kerukunan Umat Beragama Bogor di Italia
FLORENCE, ITALIA, SATUHARAPAN.COM – Wali Kota Bogor, Bima Arya, membanggakan kerukunan umat beragama yang tercipta di Kota Bogor. Dia mengatakan, Kota Bogor tidak pernah menghadapi persoalan konflik sosial serius yang mengancam persatuan warganya.
Hal tersebut disampaikan Bima saat berpidato dalam konferensi internasional "Unity in Diversity" di Kota Florence, Italia, hari Jumat (6/11).
"Dengan penuh kebanggaan, saya ingin menyampaikan bahwa kota yang menjadi rumah dari satu juta warga ini adalah satu dari kota-kota di Indonesia yang tidak pernah menghadapi persoalan konflik sosial serius yang mengancam persatuan warganya,” kata Bima seperti keterangan tertulis yang diterima satuharapan.com, hari Sabtu (7/11).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyampaikan, keberagaman adalah pemberian dan keniscayaan, sementara persatuan adalah pilihan dan kesepakatan. Menjadikan keberagaman sebagai kesepakatan dan komitmen tidak mudah, dan hal tersebut menjadi tantangan di Kota Bogor.
"Harus diakui di kota kami, potensi konflik atas nama agama bukannya tidak ada. Adalah tugas saya untuk mengantisipasi konflik terjadi, baik melalui proses dialog maupun pendekatan keamanan," ujar Bima.
Tantangan itu, dia melanjutkan, tidak hanya berupa keberagaman lokal yang sudah ada sejak lama, tetapi termasuk munculnya ideologi baru yang bersifat transnasional.
Oleh karena itu, menurut Bima, tugas terberat seorang kepala daerah adalah menjaga harmoni dan keseimbangan di wilayah yang dipimpin. Kepala daerah juga harus menghitung potensi kerusakan dari setiap kebijakan yang akan diambil, sehingga dapat memiliih kebijakan yang potensi kerusakannya paling kecil.
"Menjaga harmoni dan keseimbangan adalah tugas terberat seorang wali kota. Ada kalanya pilihan yang tersedia bukanlah pilihan ideal, sehingga wali kota harus mengambil tindakan dengan menghitung dampak kerusakan yang paling minimal dari kebijakan yang dipilih," ucap dia.
Keharusan
Bima menambahkan, keberagaman di Kota Bogor dirawat lewat berbagai momentum perayaan yang sudah menjadi tradisi, seperti kesenian. Sementara, persatuan di Kota Bogor adalah buah dari prinsip gotong royong yang menjadi nilai fundamental dan penopang berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Membuka ruang dialog dan kerja sama antara pemimpin agama adalah suatu keharusan. Di Bogor, ada salah satu vihara tertua di Indonesia, tempat ibadah umat Budha yang juga kerap dijadikan tempat pengajian bagi kaum muslim. Di bulan suci Ramadhan, Vihara Dhanagun menyediakan makanan bagi kaum muslim untuk bersama sama berbuka puasa. Di kota ini, gereja-gereja tua yang indah, berdiri di pusat kota tidak jauh dari masjid-masjid besar pusat aktivitas kaum muslim," kata dia.
Meski demikian, Bima menyampaikan, Bogor masih ingin terus belajar dari kota-kota lain di negara sahabat untuk membangun demokrasi dan merawat keberagaman. Karena, masa depan hanya dimiliki oleh orang yang ingin terus belajar dari masa lalu.
"Masa depan hanya dimiliki oleh siapa yang belajar dari kegagalan dan kecemerlangan masa lampau dan bersiap menjemput harapan di masa depan," tutur Wali Kota Bogor itu.
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...