Bio Farma Ajak Universitas Kembangkan Riset Vaksin
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan produsen vaksin Bio Farma mengajak akademisi di universitas atau perguruan tinggi mengembangkan riset vaksin baru untuk kemudian diproduksi.
"Kami mengajak perguruan tinggi, yang bisa meneliti dan mengembangkan vaksin silakan hubungi kami," kata Sekretaris Perusahaan Bio Farma M Rahman Rustan di Bandung, Minggu (19/3).
Menurut Rahman, pemenuhan kebutuhan vaksin berbagai penyakit tidak bisa hanya dikerjakan oleh industri tetapi juga membutuhkan tenaga riset dari perguruan tinggi dan lembaga riset.
Dia mengemukakan kebutuhan akan pengembangan pengobatan "life science" akan bertambah besar di masa depan. Oleh karena itu membutuhkan sumber daya manusia yang lebih banyak di industri farmasi khususnya vaksinologi dan produk-produk "life science".¿
Rahman menjelaskan program studi vaksinologi secara khusus di Indonesia belum ada karena melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti farmasi, kedokteran, kedokteran hewan, mikrobiologi, kimia, dan peternakan.
Sebagai langkah awal, Bio Farma memberikan pelatihan-pelatihan kepada perguruan tinggi dengan mengadakan Forum Vaksin Nasional ataupun kuliah umum di universitas-universitas.
"Di forum itu Bio Farma berikan gambaran bagaimana cara buat vaksin kepada teman-teman di universitas. Tujuannya agar kita mandiri," kata peneliti senior Bio Farma Erman Tritama.
Peneliti-peneliti Bio Farma kerap memberikan pelatihan-pelatihan membuat vaksin kepada mahasiswa agar Indonesia tidak mengandalkan SDM dari luar dalam pengembangan vaksin.
Erman menjelaskan, kunci dalam pengembangan industri vaksin dan produk pengobatan "life science" adalah penguasaan teknologi oleh sumber daya manusianya. (Ant)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...