Biopellet untuk Penyediaan Energi Alternatif bagi Masyarakat
CIBINONG, SATUHARAPAN.COM – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mengembangkan biopellet sebagai sumber energi alternatif. Biopellet yang berasal dari limbah biomassa serbuk kayu, kakao, sawit, dan sorgum, memiliki keunggulan rendah emisi, tinggi kalori dan terjangkau.
“Meningkatnya kesadaran penggunaan bahan bakar nonmigas menjadi salah satu faktor pendukung pengembangan biopellet. Potensi pemanfaatan limbah biomassa di Indonesia cukup banyak jumlahnya sepert limbah pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang bisa dimanfaatkan menjadi biopellet,” kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati, di kegiatan Temu Bisnis “Pemanfaatan Teknologi dan Pengembangan Industri Biopellet untuk Masyarakat” yang diselenggarakan di Cibinong pada Kamis (4/4), yang dilansir situs lipi.go.id.
Kegiatan temu bisnis ini merupakan bagian dari program Science and Technology Research Partnership for Suistainable Development (SATREPS), kerja sama antara LIPI dan Japan International Cooperation Agency (JICA), Japan Science and Technology Agency (JST), dan Kyoto University Jepang.
Enny menjelaskan, LIPI mendorong penelitian di bidang biopellet antara lain efektivitas produksi biopellet dari limbah biomassa. “Juga agar kalori yang dihasilkan bisa lebih tinggi serta menyediakan alat pembakaran agar bisa dimanfaatkan untuk skala rumah tangga.”
Ia berharap kegiatan temu bisnis ini bukan hanya menjadi ajang pertemuan dengan pelaku industri biopellet, “Kami juga mengharapkan ada kesepakatan dengan perusahaan baik itu industri penghasil biopellet, maupun perusahaan mesin biopellet juga UKM, agar ada keberlanjutan untuk penggunaan biopellet ini.”
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...