Bitcoin Merosot, Mata Uang Komoditas Terpukul Jatuhnya Minyak
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM - Penurunan harga-harga komoditas menyeret mata uang Australia dan Kanada lebih rendah pada perdagangan Selasa, meskipun dolar stabil terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya sementara bitcoin terus merosot.
Dolar Aussie turun serendah 0,6920 dolar AS, terlemah sejak Juli 2020, setelah jatuh 1,7 persen semalam, yang oleh para analis di CBA dikaitkan dengan penurunan harga-harga aset global.
"Latar belakang volatilitas pasar keuangan yang meningkat menunjukkan dolar Australia berpotensi jatuh lebih jauh terhadap dolar AS dan pasangan mata uang utama lainnya dalam waktu dekat," tambah mereka.
Pasar saham global terpukul pada Senin (9/5/2022) dengan Nasdaq anjlok lebih dari empat persen dalam aksi jual yang dipimpin oleh saham-saham pertumbuhan mega-cap. Sementara itu, harga minyak jatuh sekitar enam persen, memperpanjang penurunannya pada Selasa karena penguncian virus corona di China, importir minyak utama, memicu kekhawatiran tentang permintaan.
Harga minyak yang lebih rendah juga menekan dolar Kanada, yang menyentuh 1,3037 per dolar, terlemah sejak November 2020 dan krona Norwegia menyentuh 9,7184 per dolar, terendah sejak Juni 2020.
Indeks dolar stabil di 103,7 pada Selasa pagi, setelah naik setinggi 104,19 semalam, puncak baru 20 tahun. Indeks kemudian kehilangan kekuatan setelah Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengurangi pembicaraan tentang kenaikan 75 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya.
Dalam beberapa minggu terakhir, pasar telah memperkirakan peluang kenaikan yang begitu besar.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS telah naik di tengah ekspektasi The Fed akan secara agresif menekan inflasi, yang telah menyebabkan dolar naik selama lima minggu berturut-turut.
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun beringsut kembali di bawah 3,0 persen pada Selasa menjadi 2,9846 persen.
Pernyataan moderat Bostic membantu yen Jepang sedikit pulih dari level terendah baru 20 tahun di 131,34 yen per dolar yang dicapai semalam. Mata uang Jepang, yang sensitif terhadap pergerakan imbal hasil AS, menguat sedikit lagi pada Selasa menjadi 130,1.
Euro yang melemah sedikit lebih tinggi di 1,0561 dolar dan sterling sedikit berubah di 1,2329 dolar.
Ada juga kehebohan di pasar kripto, di mana bitcoin turun di bawah 30.000 dolar AS untuk pertama kalinya sejak Juli 2021.
Mata uang kripto terbesar di dunia itu diperdagangkan sebagian besar sejalan dengan aset berisiko lainnya, seperti saham-saham teknologi. Bitcoin terakhir sedikit lebih kencang sekitar 30.600 dolar AS.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...