BKPM Harapkan Tujuh Sektor Potensi Investasi dari Inggris
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Inggris merupakan salah satu negara yang akan dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya yang rangkaian kegiatannya akan dimulai pekan depan.
Negara dengan potensi outward investment yang berada di peringkat keempat setelah AS, Jepang dan Jerman tersebut memiliki tujuh bidang usaha yang menjadi potensi investasi di antaranya industri telekomunikasi, Consumer goods, energi dari sampah, energi dari ombak laut dan diesel, farmasi (vitamin dan obat-obatan), industri kertas, telekomunikasi, dan industri pertahanan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani menyampaikan bahwa sektor-sektor yang dibidik adalah merupakan masukan dari berbagai pihak yang terlibat dalam upaya menarik investasi dari Inggris. Di antaranya KBRI London, IIPC London, dan tim marketing officer wilayah Eropa.
“Rencananya perusahaan di sektor-sektor tersebut akan hadir baik dalam forum one on one meeting maupun forum bisnis yang akan menghadirkan kurang lebih 250 pengusaha,” ujar Franky dalam keterangan resmi kepada media, hari Jumat (15/4).
Menurut Franky, ketujuh sektor tersebut diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap capaian target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 594,8 triliun.
“Realisasi investasi dari Inggris selama pada tahun 2015 mencapai US$ 503 juta naik 22,98 persen dari rata-rata investasi pada tahun 2010-2014 yang berada di posisi US$ 409 juta,” katanya.
Lebih lanjut Franky menyampaikan bahwa Inggris merupakan salah satu negara yang memberikan kontribusi cukup signifikan dalam pencapaian target investasi nasional.
“Untuk Periode 2010-2015, Inggris berada di peringkat ke 10 dengan nilai investasi mencapai Rp 31 triliun,” lanjutnya.
Bila mengacu pada data yang dikeluarkan oleh FDI Times, outward investment dari Inggris ke seluruh dunia pada tahun 2015 mencapai US$ 229 miliar, dari jumlah tersebut yang mengalir ke Indonesia kurang dari 1 persen.
“Inggris masih banyak menanamkan modalnya ke AS, India dan Australia,” jelas Franky.
Dari jumlah investasi yang digelontorkan Inggris tersebut, lima sektor teratas adalah industri logam, industri telekomunikasi, pertambangan mineral, jasa bisnis, dan properti.
“Upaya untuk melakukan pemasaran investasi ke Inggris akan dilakukan secara terintegrasi,” kata Kepala BKPM.
Inggris masuk dalam tujuh negara Eropa yang menjadi prioritas pemasaran investasi BKPM. Merujuk data BKPM terkait dengan komitmen investasi dari negara-negara Eropa pada bulan Januari 2016 mencapai Rp 6,53 Triliun, naik hampir 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 670 miliar.
Kenaikan komitmen investasi Eropa tersebut melanjutkan trend positif tahun 2015, di mana komitmen investasi Eropa sepanjang tahun 2015 mengalami kenaikan 16 persen menjadi Rp Rp 37,3 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 32,2 triliun.
Mayoritas minat investasi dari negara-negara Eropa seperti Belanda, Inggris, Jerman dan Perancis mengalami pertumbuhan. Komitmen investasi dari beberapa negara Eropa pada Januari 2016 antara lain: Belanda sebesar Rp 4,38 triliun, Inggris 1,12 triliun, Jerman Rp 590 miliar, dan Perancis Rp 123 miliar.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...