BKPM: Investasi Triwulan II 2015 Capai Rekor Tertinggi
JAKARTA, SATUHARAPAN.CON - Di tengah-tengah kondisi melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, pada triwulan kedua 2015, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan total realisasi penanaman modal, baik oleh dalam negeri maupun asing, sebesar 135,1 triliun rupiah selama triwulan kedua terhitung April-Juni 2015.
Jumlah tersebut, menurut BKPM, merupakan rekor tertinggi pencapaian penanaman modal di Tanah Air, meburut siaran media yang dilakukan di Jakarta, Senin (27/7).
Selain itu, ada peningkatan sebesar 16,3 persen bila dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar 116,2 triliun rupiah.
BKPM juga mencatat realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk triwulan kedua 2015 sebesar 42,9 triliun rupiah, naik sebesar 12,3 persen bila dibandingkan dengan angka realisasi PMDN triwulan kedua tahun lalu. Sementara itu, realisasi investasi penanam modal (PMA) juga tercatat naik sebesar 18,2 persen mencapai 92,2 triliun rupiah.
Adapun realisasi investasi PMDN banyak berasal dari industri makanan sebesar 8 triliun rupiah; industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi sebesar 7 triliun rupiah; listrik, gas dan air senilai 5,4 triliun rupiah; investasi perumahan dan kawasan industri dan perkantoran tercatat 4,3 triliun rupiah; dan investasi pada industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik mencapai 3,3 triliun rupiah.
Lokasi proyek PMDN banyak dilakukan di Jawa Timur sebesar 5,7 triliun rupiah atau 13,3 persen, di Jawa Barat sekitar 4,8 triliun rupiah atau 11,2 persen, dan di Kalimantan Timur sebesar 4,3 triliun rupiah atau sekitar 10,2 persen.
Di sisi lain, investasi PMA paling banyak dilakukan pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar 2,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu ada sektor pertambangan sebesar 10 miliar dolas AS; pada sektor konstruksi sebesar 600 juta dolar AS; industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik juga mencapai sekitar 600 juta dolar AS; serta pada sektor industri mineral non logam sekitar 500 juta dolar AS.
Adapun lokasi proyek PMA di Indonesia paling besar di lakukan di wilayah Jawa Barat sebesar 1,7 miliar dolar AS; di DKI Jakarta sebesar 1,2 miliar dolar AS; dan di Kalimantan Timur Sebesar 700 juta miliar dolar AS.
Sementara itu negara-negara yang berpartiaipasi dalam investasi PMA di Tanah Air adalah Malaysia (2,3 miliar dolar AS); Singapura (1,1 miliar dolar AS); Jepang (400 juta dolar AS); Amerika Serikat (300 juta dolar AS); dan British Virgib Island (200 juta dolar AS).
Pada triwulan kedua tahun ini, BKPM juga mencatat ada kenaikan jumlah penyerapan tenaga kerja Indonesia, yakni mencapai 370.945 orang yang terdiri atas proyek PMDN sebanyak 157 868 orang dan proyek PMA sebanyak 223.077 orang.
Editor : Eben E. Siadari
Pengungsi Palestina Kembali ke Kamp Yarmouk, Suriah Pasca Tu...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kamp pengungsi Yarmouk di luar Damaskus dianggap sebagai ibu kota diaspora...