BKPM Promosikan Investasi ke 20 CEO India
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong (Tom), melakukan langkah aktif untuk meningkatkan investasi dari luar negeri dengan bertemu dengan 20 CEO India dan lima CEO Indonesia dalam kunjungan resmi kenegaraan bersama dengan Presiden RI Joko Widodo ke India pada hari Selasa, (13/12) lalu.
Menurut Tom, saat ini pemerintah sudah banyak mengeluarkan kebijakan yang mendukung kemudahan bagi para pebisnis, sehingga dengan banyaknya potensi di Indonesia akan banyak peluang bisnis terbuka bagi para investor.
“Investasi merupakan kunci dari perekonomian Indonesia saat ini, sehingga kita perlu mengubah, menyederhanakan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dalam berbisnis. Itu sudah kita lakukan, langkah selanjutnya adalah promosi,” kata Tom dalam keterangan tertulis, hari Rabu (14/12).
Tom menambahkan, berbagai inovasi terus dikembangkan untuk memberikan kemudahan bagi para investor.
“Deregulasi berbagai jenis peraturan dan perizinan, layanan izin investasi tiga jam serta pengampunan pajak yang sudah diluncurkan menjadi usaha-usaha pemerintah untuk menarik minat investor. Banyak peluang di Indonesia, tapi kita juga perlu memberikan service yang baik bagi para investor. Selain itu juga kami berusaha agar investasi ini bisa merata di berbagai daerah dan sektor. Supaya pembangunan dan penyerapan tenaga kerja merata,” kata Tom.
Diversifikasi Perdagangan
Sebelumnya, pada acara yang bertempat di Royal Ballroom, The Leela Palace Hotel, New Delhi tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia.
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa pertumbuhan perekonomian Indonesia saat ini positif, hal ini dinilai dapat mendorong pertumbuhan bisnis terutama di bidang e-commerce, pariwisata dan manufaktur.
"Saat ini, mungkin saat yang menguntungkan dalam memanfaatkan momentum yang kuat antara Perdana Menteri Modi dan saya. Saat ini juga adalah waktu yang sangat tepat untuk menggali lebih banyak peluang di Indonesia," katanya.
Dalam pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi di Hyderabad House, New Delhi, telah ditandatangani MoU "Standardisasi Perdagangan" antar kedua negara.
Hal itu diyakini dapat meningkatkan perdagangan dan mendukung kerja sama di sektor ekonomi. Peningkatan kerja sama ekonomi, terutama diversifikasi perdagangan antara Indonesia dengan India menjadi isu utama pertemuan bilateral tersebut. Selain itu, kedua negara terus berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang investasi.
Turut mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam kunjungan kali ini, antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
Menurut data BKPM, pada Januari-September 2016 India berada pada posisi ke-25 dengan nilai realisasi mencapai US$ 37,76 juta dengan total 335 proyek. Mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 dengan realisasi investasi mencapai US$ 33,2 juta dengan total 145 proyek. Di tahun 2016, realisasi investasi asal India terbesar pada sektor perdagangan besar tekstil, pakaian dan alas kaki yang mencapai US$ 16,42 juta.
Editor : Eben E. Siadari
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...