Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:37 WIB | Rabu, 27 Mei 2015

BKPM Sepakati Kerja Sama dengan Perkapalan Jepang

Ilustrasi: Kepala BKPM, Franky Sibarani (kiri) saat melakukan penandatanganan kerja sama dengan JETRO beberapa waktu lalu. Disaksikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) dan Menteri Koordinator Perekonom ian Sofyan Djalil. (kanan). (Foto: setkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani melakukan kesepakatan investasi penanaman modal dengan perusahaan perkapalan Jepang, Tsuneishi Ship Building yang merencanakan menanamkan 40 juta dolar Amerika Serikat modalnya di Indonesia, khususnya di sektor jasa reparasi kapal.

"Pada tahap ini mereka akan menanamkan modal sebesar 40 juta dolar AS dan berpotensi untuk melakukan perluasan," kata Franky Sibarani dalam kunjungan kerja di Fukuyama, Jepang, Senin (25/5) seperti siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa (26/5).

Dalam kunjungan ke Jepang, Franky didampingi Konsul Jenderal Indonesia di Osaka, Wisnu Edi Pratignyo, serta Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan BKPM, Azhar Lubis. Investasi jasa reparasi kapal senilai 40 juta dolar Amerika Serikat diproyeksi dapat menyerap 1.000 orang tenaga kerja.

Menurut dia, komitmen investasi itu langkah maju setelah sekian lama perusahaan itu menunjukkan minatnya terhadap Indonesia melalui perwakilan BKPM di Tokyo, Jepang. Sebagai tindak lanjut komitmen investasi yang disampaikan tersebut, BKPM mengundang perusahaan perkapalan itu untuk mengunjungi Indonesia guna memperoleh lokasi investasi yang tepat. Perwakilan BKPM di Tokyo akan memfasilitasi pengajuan perizinan investasi perusahaan itu.

“Setidaknya ada lima lokasi yang dapat kami rekomendasikan yaitu Lampung, Lamongan, Surabaya, Makassar dan Manado. Lampung dan Lamongan telah dikembangkan sebagai sentra industri terintegrasi untuk perkapalan,” kata dia.

Chairman dan President Tsuneishi Holding, Yasuharu Fushimi, mengatakan, mereka merencanakan investasi di Indonesia dalam dua tahap.

Tahap pertama, pihaknya akan masuk dalam jasa reparasi kapal. Sedangkan pada tahap kedua, perusahaan itu akan masuk sektor industri perkapalan.

“Kami melihat potensi yang cukup besar untuk membangun industri perkapalan Indonesia. Kami telah menghitung ada sekitar 3.293 kapal pertahun yang berpotensi menjadi pasar jasa reparasi kapal,” kata dia.

Tsuneishi Ship Building  merupakan industri perkapalan nomor tujuh terbesar di Jepang. Perusahaan itu telah membangun industri galangan kapal di Cebu (Filipina), Zoushan (China), dan Paraguay. (Ant).

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home