BKPM Targetkan Komitmen Investasi Jepang Rp 175,5 Triliun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan komitmen investasi Jepang pada 2016 mencapai 13 miliar dolar AS atau setara Rp 175,5 triliun yang ditunjukkan melalui jumlah izin prinsip penanaman modal di Indonesia.
Melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, hari Sabtu (12/12), Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan target tersebut dalam Seminar on Investing in Indonesia`s Industrial Sectors: Opportunities for Japanese SME`s di Tokyo, hari Jumat (11/12).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra, Wakil Dubes Ben Perkasa Drajat, Executive Director Kadin Jepang Takashi Kugai, perwakilan Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih, Deputy Director JETRO Hideki Fujie, perwakilan SMBC Masaya Hiramaya, Direktur IIPC Tokyo Saribua Siahaan, dan Marketing Officer BKPM Husen Maulana.
"Karakteristik investor Jepang yang khas membutuhkan kerja sama seluruh pihak, baik pemerintah pusat dan daerah. Kami berharap BKPM dan KBRI Tokyo dapat terus meningkatkan kerjasamanya untuk menarik sebanyak-banyaknya investor Jepang masuk ke Indonesia," kata Franky.
Menurut dia, Jepang merupakan negara asal investasi terbesar kedua di Indonesia setelah Singapura, dengan total nilai investasi mencapai 14,6 miliar dolar AS dan berkontribusi sebesar 10,5 persen dari total seluruh nilai investasi yang masuk dalam periode 2010 hingga kuartal ketiga 2015.
Sektor investasi terbesar yang berasal dari negeri sakura berturut-turut adalah industri transportasi; industri logam, permesinan dan elektronik; industri kimia dan farmasi; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta industri makanan.
"Sementara dari sisi distribusi lokasi investasi 95 persen investasi yang berasal dari Jepang masih terfokus di pulau Jawa, dan sisanya tersebar di daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.
Di hadapan 183 investor Jepang yang datang dalam acara tersebut, Franky menyampaikan beberapa perbaikan iklim investasi maupun peluang dan potensi investasi yang menjadi prioritas pemerintah untuk ditawarkan, termasuk layanan terbaru perizinan investasi tiga jam.
Selain presentasi di hadapan ratusan investor Jepang tersebut, ia juga melakukan "one-on-one meeting" dengan beberapa perusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Dari data BKPM periode 22 Oktober 2014 hingga 4 Desember 2015 tercatat minat investasi Jepang sebesar 11,4 miliar dolar AS (setara dengan Rp 153,9 triliun) dan komitmen investasi ditandai dengan perusahaan Jepang yang telah mendapatkan izin prinsip mencapai 5,7 miliar dolar AS (setara Rp 76,9 triliun).(Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...