BKPM Undang Investor Jerman Berinvestasi di Indonesia
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengundang investor Jerman datang ke Indonesia untuk melihat dan merasakan sendiri reformasi kebijakan investasi yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kepala BKPM saat berbicara di hadapan lebih dari 250 investor Jerman, di Berlin hari Senin (18/4).
Acara Business Forum ini dilaksanakan dalam rangkaian kunjungan Presiden Jokowi ke Jerman. Dalam forum tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan paparannya tentang kebijakan ekonomi dan investasi pemerintah Indonesia.
Kepala BKPM yang berbicara dalam diskusi panel bersama Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Ketua Kadin Pusat Rosan Roslani, memaparkan kepada investor Jerman tentang kemudahan berinvestasi di Indonesia.
Menurutnya investor cukup datang ke Kantor BKPM untuk mendapat seluruh layanan investasi, baik untuk berkonsultasi, mengurus perizinan dan fasilitasi ketika melakukan realisasi investasi. Bahkan, BKPM menugaskan marketing officer khusus untuk investor dari Jerman.
"BKPM menjadi One Stop Shop untuk investasi. Investor cukup menemui marketing officer untuk Jerman untuk selanjutnya difasilitasi mendapat layanan dari 22 Kementerian/Lembaga yang ada di PTSP Pusat, mengurus perizinan dari berbagai bidang usaha, layanan izin 3 jam, hingga fasilitasi ketika melakukan proses realisasi investasi," kata Franky dalam keterangan tertulis.
Dalam kesempatan tersebut Franky juga menekankan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus melakukan reformasi kebijakan investasi guna mendukung kemudahan berbisnis di Indonesia. Beberapa kebijakan yang dipaparkan antara lain revisi DNI untuk sektor industri, farmasi khususnya bahan baku obat dan e-commerce.
"Sebagai orang yang memiliki latar belakang bisnis, Bapak Presiden Jokowi memiliki komitmen kuat melakukan reformasi kebijakan yang mendorong kemudahan investasi. Salah satunya arahan beliau untuk me-review seluruh aturan yang menghambat investasi," jelas Franky.
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Eropa salah satunya bertujuan untuk menunjukkan bahwa Indonesia saat ini lebih terbuka dan telah mengalami perubahan yang signifikan dalam penyederhanaan perizinan. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan investor asing dan domestik bahwa Indonesia juga berdaya saing.
Dari data BKPM investasi Jerman dari Jerman ke Indonesia dalam kurun 2010-2015 tercatat sebanyak 547 proyek investasi yang menyerap 38.382 tenaga kerja Indonesia. Nilai keseluruhan investasi tersebut mencapai angka US$ 552 juta atau Rp 5,2 triliun.
Angka tersebut tergolong kecil bila dibandingkan dengan outward investment Jerman ke seluruh dunia yang berada di posisi ketiga. Dari data FDI Markets Financial Times, investasi Jerman di Indonesia hanya kurang dari 1 persen dari keseluruhan investasi mereka ke dunia.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...