Black Box Ditemukan? AirAsia: Itu Bangkai Pesawat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Tony Fernandes mengatakan, black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 lalu mungkin telah ditemukan.
Namun ia belum bisa memastikan hal tersebut, sebab salah seorang stafnya justru memperkirakan temuan tersebut adalah badan pesawat.
"Kami dituntun untuk percaya bahwa black box mungkin telah ditemukan. Namun, hal ini masih belum terkonfirmasi. Tapi, info ini kuat. Namun, staf saya memperkirakan itu bangkai pesawat," ujar Tony Fernades melalui akun Twitter-nya, @tonyfernandes yang diposting Minggu (11/1).
Lokasi Ping ELT
Menurut laporan terakhir situs Antara, Kapal Baruna Jaya I berhasil menangkap sinyal ping yang diduga berasal dari ELT (Emergency Locator Transmitter) pesawat AirAsia QZ8501. Berdasarkan hasil survei lokasi berada pada posisi 3 derajat 37 menit 20.7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur.
Geodetic Specialist Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr Imam Mudita dan Tim Baruna Jaya didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo di Jakarta, Minggu, mengatakan sinyal ping yang diduga dari ELT pesawat AirAsia QZ8501 ditangkap oleh pinger locator Tim Baruna Jaya BPPT.
"Hasil survei Baruna Jaya I kita mendapatkan pada posisi posisi 3 derajat 37 menit 20.7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur," kata Imam Mudita.
ELT adalah suatu perangkat suar penentu lokasi untuk pesawat. Alat ini memancarkan sinyal radio agar lokasinya bisa diketahui sistem deteksi yang ada.
Imam Mudita mengatakan pendeteksian awal sebelumnya dilakukan oleh Kapal Java Imperia yang kemudian diverifikasi lebih lanjut oleh Kapal Baruna Jaya I.
"Dari situ kami yakin positif posisi itu akurat," kata dia.
Ia mengakui ada perbedaan lokasi sekitar 20 m antara pinger locator dari dua kapal tersebut dimana Kapal Java Imperia di bawah Koordinasi Baruna Jaya I menangkap ping pada posisi 3 derajat 37 menit 21.1 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 42.45 detik Bujur Timur.
"Kedua lokasi hasil survei itu kami nilai wajar dan kami sudah informasikan kepada KNKT untuk ditindaklanjuti," kata dia.
Selanjutnya dilaksanakan penyelaman dari Tim KRI Banda Aceh.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...