BMKG: Jumlah Titik Panas di Babel Meningkat
PANGKALPINANG, SATUHARAPAN.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pangkalpinang menyatakan, jumlah titik panas (hotspot) di daratan Bangka Belitung, terdeteksi oleh Satelit Terra dan Aqua kembali meningkat dari dua menjadi 17 titik.
"Meningkatnya jumlah titik panas ini, dikarenakan kebakaran hutan dan lahan yang kebanyakan dilakukan secara sengaja oleh masyarakat, seperti membuka lahan dengan cara dibakar," kata staf Koordinator Unit Analisis BMKG Pangkalpinang, Evi Diana Prihatiningsih di Pangkalpinang, dikutip dari Antara Rabu (30/9).
Ia mengatakan, jumlah titik panas terbanyak berada di Kabupaten Bangka Selatan yang terpantau sebanyak sembilan titik.
"Titik panas ini tersebar di empat daerah, yakni di Kecamatan Toboali, Payung dan Air Gegas masing-masing terpantau satu titik, sedangkan di Kecamatan Simpang Rimba titik panas terpantau lebih banyak, yakni enam titik.
Sisanya berada di Kabupaten Bangka Tengah yang terpantau sebanyak empat titik, tersebar di Kecamatan Koba tiga titik, dan di Kecamatan Pangkalan baru satu titik panas.
"Sedangkan di Kabupaten Belitung, titik panas terdeteksi di Kecamatan Membalong sebanyak tiga titik, dan di Kabupaten Belitung Timur, titik panas terpantau di Kecamatan Sijuk sebanyak satu titik," katanya.
Menurut dia, saat ini curah hujan di daerah Babel relatif rendah dengan kelembaban mencapai 93 persen sehingga banyak lahan yang mengalami kekeringan.
"Lahan kering ini rentan kebakaran jika tidak hati-hati. Apalagi jika perilaku pembakaran lahan masih dilakukan oleh masyarakat," katanya.
Terkait dengan kondisi cuaca kemarau saat ini, kata dia, kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memicu terjadinya kebakaran, apalagi cuaca panas disertai dengan angin.
Kebakaran Hutan di Koba Hampir Menjalar ke Rumah Warga
Sementara itu, Kebakaran yang terjadi di hutan lindung di Koba Kabupaten Bangka Tengah, hampir saja membakar rumah warga. Hutan di lindung di Koba terbakar, Jumat (25/9) siang.
Petugas BPB-Kesbangpol Kabupaten Bateng, Fani HS mengatakan, kebakaran ini terjadi sejak sebelum salat Jumat (25/9). Titik pertama kebakaran terlihat di sisi kiri jembatan By Pass (jika dari arah Sinar Bulan).
Namun, setelah sholat Jum'at api terlihat membesar dan titik api menyebar kemana-mana.
"Kita mengalami kesulitan, karena angin bertiup kencang. Sebaran titik api, juga, cukup banyak, kita tidak bisa hanya fokus memadamkan api di satu titik saja. Kami sudah bergerak sebelum salat Jumat. Yang penting titik api dekat dari pemukiman itu yang kita utamakan dipadamkan dulu," katanya, seperti yang dikutip dari bangka.tribunnews.com
Selain itu, lanjut, Fani, saat melakukan pemadaman di kawasan lindung Koba
Juga ada laporan terjadi kebakaran di kawasan aliran sungai Cauyan yang berada dekat Kelurahan Padang Mulya.
Padahal, jarak dari kebaran di jalan raya By Pass ini sangat jauh, jadi gak tahu dari mana titik api ini berasal," katanya.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...