Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 12:11 WIB | Selasa, 24 Oktober 2023

BMKG: Negara Hadapi Ancaman Nyata Perubahan Iklim

Anak-anak bermain di sawah yang mengalami kekeringan pada musim kemarau di Desa Pajukukang, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu (25/6). (Foto: dok. Antara)

BALI, SATUHARAPANH.COM-Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengingatkan negara-negara di dunia akan ancaman nyata perubahan iklim.

Kondisi bumi sedang tidak baik-baik saja, sehingga mengancam keberlangsungan kehidupan seluruh makhluk hidup di Bumi. Dia mendorong seluruh negara untuk bisa berkolaborasi mengatasi permasalahan lingkungan.

"Perubahan iklim mengancam seluruh negara. Tidak peduli kondisi negaranya, baik negara maju, berkembang, dan negara kepulauan kecil semuanya mengalami bencana hidrometeorologi bahkan multi bencana hidrometeorologi," katanya dalam Lokakarya bertajuk 'International Workshop on Climate Variabillty and Climate Services', di Bali, baru-baru ini.

Laporan World Meteorogical Organization (WMO) menyebutkan bahwa laju perubahan iklim di dunia menganggu seluruh sektor kehidupan, utamanya perekonomian sebuah negara. Negara maju misalnya bisa mengalami 60% dari jumlah kejadian bencana terkait cuaca, namun umumnya hanya berarti 0,1% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

Kondisi parah terpotret di negara berkembang yang terdampak 7% dari bencana global namun menyebabkan kerugian 5%-30% dari PDB. Sementara negara kepulauan kecil 20% dari bencana global menyebabkan kerugian hingga 5% dari PDB dan dibeberapa kasus bisa melebihi 100%.

"Kami melihat bahwa cuaca ekstrem, iklim, dan peristiwa terkait air menyebabkan 11.778 kejadian bencana yang dilaporkan antara tahun 1970-2021," katanya.

Kondisi tersebut, menurut Dwikorita adalah masalah yang sangat serius dan menunjukkan ketidakadilan atau tidak adanya kepasitas yang sama di antar negara. Ketidakadilan iklim, menurut dia, dilihat dari di mana wilayah yang paling tidak berkembang akan menjadi wilayah yang paling menderita dari dampak perubahan iklim saat ini.

Dwikorita menyoroti pentingnya keterkaitan antara ilmu pengetahuan, kebijakan, dan layanan iklim. Output dari layanan ini sangat dibutuhkan bersandingan dengan assessment sains yang dilakukan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) untuk meningkatkan pengetahuan, terutama untuk mengatasi masalah, isu-isu iklim, dan keadilan iklim.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home