BMKG: Tanggamus Alami Serangkain Gempa “Swarm”
TANGGAMUS, SATUHARAPAN.COM-Masyarakat Tanggamus di Provinsi Lampung tidak panik saat merasakan guncangan gempa magnitudo (M) 4,1 pada hari Kamis (1/7) malam. Gempa masih terjadi pada hari Jumat (2/7) malam.
BPBD Kabupaten Tanggamus menginformasikan warganya merasakan guncangan sedang beberapa detik. Sebelumnya BPBD menyebutkan warga meraskaan getaran sekitar 2 – 3 detik saat gempa M 4,0 pada pukul 19.29 WIB.
Aktivitas masyarakat tampak normal saat terjadi gempa. Merespons fenomena serangkaian gempa, BPBD mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada, serta jangan terpancing dengan informasi hoaks.
BMKG menginformasikan sejak hari Rabu (30/6) hingga hari Jumat (2/7) serangkaian gempa beruntun terdeteksi di Teluk Semangko, Tanggamus. Sebagian besar berkekuatan di bawah skala 5 (lima), namun pusat gempa termasuk dangkal, bahkan hanya dua kilometer.
“Sebanyak 78 kali, dan sudah termasuk klasifikasi sebagai gempa swarm,” ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono.
Gempa swarm merupakan serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo relatif kecil dengan frekuensi kejadian sangat tinggi, serta berlangsung dalam waktu yang relatif lama di wilayah yang sangat lokal. BMKG merilis gempa M 4,1 berpusat 15 km barat daya Tanggamus dengan kedalaman satu kilometer. Titik gempa berada di laut.
Dilihat dari kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M 4,1 menghasilkan II MMI di Kota Agung dan Limau, II - III MMI di Ulu Belu. BMKG mendeskripsikan II MMI dengan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Skala III MMI memberikan gambaran getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Berdasarkan analisis inaRISK dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Kabupaten Tanggamus seluas 4.655 kilometer persegi ini merupakan wilayah dengan potensi bahaya gempa bumi pada kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 20 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut. Sedangkan dilihat pada jumlah populasi terpapar, lebih dari 380 ribu jiwa berpotensi terpapar bahaya gempa.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...