BNPB Alokasikan Rp 10 M Pembersihan Rumah di Bima
BIMA, SATUHARAPAN.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalokasikan Rp. 10 miliar untuk pembersihan rumah dan lingkungan terdampak banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut bnpb.go.id, hari Kamis (29/12), untuk pembersihan rumah dan lingkungan BNPB memberikan bantuan dana cash for work sebesar Rp.10 milyar, dengan rincian Rp. 250.000 untuk satu rumah setiap minggu selama dua pekan.
Dana tersebut diberikan kepada warga karena pembersihan lingkungan dari sampah dan lumpur akibat banjir sebagai tindak lanjut arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat melakukan rapat koordinasi, pada hari Rabu (28/12), di Kantor Wali Kota Bima.
elain bantuan dana, BNPB juga menyalurkan bantuan peralatan kebersihan dan logistik melalui BPBD Prov. NTB berupa 5000 paket kebersihan (ember, pel tangkai, karbol, deterjen), 2.000 buah sekop, 5.000 karung plastik untuk sampah lumpur, 300 sarung tangan, 200 buah kereta dorong, 20.000 masker, 300 pasang sepatu karet, 10.000 lembar sarung untuk pengungsi, 1.500 dos mie instant, 1500 dos gelas air mineral dan 1 paket obat-obatan,
Warga Bima dibantu BPBD Kota Bima, TNI, Polri serta para relawan bergotong royong membersihkan sampah dan lumpur sisa banjir. Sebanyak 55 Truk sampah dioperasikan untuk mengangkut sampah dan lumpur ke tempat pembuangan akhir (TPA).
“Alhamdulillah bantuan truk tangki air bersih sudah sampai, warga dapat menggunakannya untuk mandi dan air minum,” kata Zulkifli pengungsi di Masjid Salahuddin.
Tercatat ada tujuh tangki air bersih yang beroperasi melayani warga.
Cuaca yang panas dimanfaatkan warga untuk menjemur barang-barang yang terendam akibat banjir, terlihat banyak warga yang menjemur kasur, sofa hingga barang elektronik dipinggir jalan. Terlihat pula TNI sedang berjaga-jaga dirumah-rumah kosong yang masih ditinggal warga mengungsi.
Berdasarkan data BPBD Kota Bima dari total penduduk 159.736 jiwa, jumlah warga yang terdampak langsung sebesar 105.753 jiwa, sehingga apabila dihitung persentase sebesar 66 persen, dengan ketinggian air 0,5 hingga tiga meter. Wilayah terparah adalah Kecamatan Rasanae Barat hampir seluruh penduduknya terdampak banjir. (bnpb.go.id)
Editor : Eben E. Siadari
Perayaan Natal di Palestina Masih Dibatasi Tahun Ini
GAZA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal di Palestina tahun ini hanya sebatas ritual keagamaan, mengin...