Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 07:01 WIB | Senin, 14 Desember 2015

BNPB Antisipasi Meningkatnya Aktivitas Gunung Bromo

Sebuah rambu larangan naik ke kawah Bromo terpasang di padang sabana Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (13/11). Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melarang wisatawan mendekati Gunung Bromo yang berstatus waspada tersebut terus mengeluarkan bau belerang menyengat. (Foto: Antara/Umarul Faruq)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan berbagai antisipasi untuk berbagai hal yang mungkin terjadi seiring meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Bromo, Jawa Timur.

"Terkait dengan meningkatnya aktivitas Bromo maka rencana kontingensi menghadapi erupsi Bromo segera diselesaikan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, hari Minggu (13/12).

Perencanaan kontingensi yang disusun di lima kabupaten/kota yang berada di sekitar Gunung Bromo yaitu Kabupaten Probolinggo, Malang, Pasuruan, Lumajang, dan Kota Malang. Rapat koordinasi kesiapsiagaan erupsi Bromo telah digelar pada 8 Desember diikuti BNPB, PVMBG, BMKG, BPBD, TNI, Polri, dan lainnya.

Pemda Kabupaten Probolinggo, kata dia, sudah cukup siap menghadapi kemungkinan erupsi Bromo. Rambu-rambu peringatan, jalur evakuasi, titik kumpul dan lainnya, telah dipasang.

"Sosialisasi terus ditingkatkan dan disiapkan gladi lapangan. Menyediakan dana siap pakai Rp 2,5 miliar. Kendala yang dihadapi adalah infrastruktur jalan untuk jalur evakuasi belum memadai. Belum optimalnya jaringan komunikasi yang menghubungkan wilayah-wilayah yang terdampak juga menjadi kendala," kata dia.

Di Kabupaten Lumajang, lanjut dia, sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan. Masker tersedia 25.000 lembar dari kebutuhan 65.000 lembar. Di Kabupaten Malang rencana kontingensi sudah final dan proses legalisasi pemda.

"Masyarakat diimbau tetap tenang. Belum perlu ada pengungsian. Tipe erupsi Bromo adalah strombolian. Berdasarkan sejarah letusannya tidak ada erupsi yang besar," katanya.

Semburan abu vulkanik, lanjut dia, juga meningkat menjadi 1.500 meter dari atas puncak Gunung Bromo. Asap kelabu tebal ke arah barat-barat laut. Akibatnya Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, ditutup lagi hingga hari Senin (14/12).

"Apakah akan dibuka atau ditutup kembali disesuaikan dengan kondisi sebaran erupsi Bromo," katanya. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home