BNPB: Perahu Wisata Tenggelam di Cibinong
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, sebuah perahu wisata yang mengangkut 11 penumpang tenggelam di Setu Cikaret, Cibinong, Jawa Barat, hari Minggu (3/8) pukul 17.00 WIB.
"Musibah kembali terjadi di perairan saat Lebaran. Perahu wisata berpenumpang 11 orang asal Depok tenggelam di Setu Cikaret, Kelurahan Harapan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu, pukul 17.00 WIB," kata Sutopo melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu malam.
Menurut dia, dari 11 orang tersebut sembilan di antaranya berhasil diselamatkan sedangkan dua lainnya masih dalam pencarian yaitu Kaila (enam tahun) dan Asep (30 tahun).
"Hingga Minggu malam pukul 21.30 WIB korban belum ditemukan. Posisi tenggelamnya perahu ada di tengah setu. Semua penumpang sedang berekreasi di Situ Cikaret tersebut," kata Sutopo.
Dia mengatakan sembilan orang yang selamat adalah Ujang (40), Alfin (7), Dafi (7), Rio (7), Rayhan (5), Wine (4), Hasanudin (35) selaku pengemudi perahu, dan dua orang yang belum diketahui namanya tetapi sudah pulang ke rumah.
Hingga saat ini petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, TNI, Polri, SAR daerah dan relawan masih melakukan pencarian dua orang lain yang masih hilang.
Dia mengatakan Setu Cikaret yang memiliki luas 25 hektare dengan kedalaman empat hingga enam meter kerap ramai dikunjungi masyarakat untuk berwisata naik perahu, memancing atau aktivitas lain.
Kecelakaan di Sumut
Sebelumnya, musibah tenggelamnya perahu saat Lebaran juga terjadi di Sungai Barombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhan Batu, Sumut pada Rabu (30/7) pukul 19.00 WIB. Pada saat itu kapal nelayan yang membawa sedikitnya 48 penumpang tenggelam.
Sutopo menginformasikan, dalam musibah tersebut, penumpang yang berhasil ditemukan 19 orang tewas dan 28 orang selamat, sedangkan satu korban belum ditemukan bernama Zainul Akbar (8 tahun).
"Korban hilang masih terus dicari. Masa tanggap darurat dilakukan selama tujuh hari. Tim SAR Labuhan Batu, Polres Labuhan Batu, BPBD dan Polisi Air beserta warga/nelayan akan terus mencari," kata dia.
Adapun 19 korban meninggal dunia di Labuan Batu merupakan remaja dan balita. Mereka antara lain adalah Putriani (5 tahun), Juneri (5), Farel (3), Hanafi (6), Ridwan (7 bulan), Minah (11), Maisyaroh (25), Uteh (65), Imai (16), Aida Azur (2), Bulan (2), Fira (3), Rini (16), Husin (6), Ilma Malini (14), Pisa (7), Afni (16), Tiara (13), Feri (5). (BNPB/Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...